Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) mengalokasikan sekitar Rp 12 triliun untuk belanja modal alias capital expenditure (capex). Anggaran itu rencananya akan digunakan memperluas jangkauan.
Direktur & Chief Financial Officer Indosat Nicky Lee Chi Hung menyampaikan pada tahun lalu ISAT telah menyiapkan capex sebesar Rp 13 triliun. Namun yang terpakai hanya Rp 12,7 triliun.
Dia bilang sebagian besar digunakan untuk pengembangan bisnis selular serta perluasan jangkauan jaringan hingga ke daerah pedesaan dan terpencil, terutama di kawasan Timur Indonesia.
"Di 2024 pun hampir sama dengan tahun lalu, kami sudah menyiapkan panduan untuk capex di angka Rp 12 triliun," ucap Nicky dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (7/2).
Baca Juga: Turun 4,59%, Indosat (ISAT) Kantongi Laba Bersih Rp 4,5 Triliun pada 2023
Jika dicermati, anggaran capex tersebut lebih rendah ketimbang alokasi belanja modal tahun lalu. Bahkan masih di bawah anggaran yang berhasil dipakai oleh emiten halo-halo ini.
Namun Nicky menjelaskan mayoritas capex itu akan digunakan untuk memperluas jangkauan, menambah kapasitas dan memperkuat jaringan. Selain itu, ISAT juga akan terus memperluas jaringan di luar Jawa.
"Dalam hal perluasan jaringan, sebagian besar sites baru akan dibangun di pedesaan di luar Jawa seperti Maluku dan Papua," jelas pria kewarganegaraan China ini.
Melansir laporan keuangan, ISAT membukukan pendapatan Rp 51,22 triliun. Raihan ini meningkat 9,57% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 46,75 triliun pada 2022.
Baca Juga: Masa Panen Tambahan Emiten Telekomunikasi
Rinciannya, segmen selular berkontribusi sebesar Rp 43,74 triliun. Sementara segmen multimedia, komunikasi data dan internet (MIDI) menyumbang Rp 6,47 triliun.
Namun kenaikan pendapatan tersebut diiringi oleh kenaikan beban. Sepanjang 2023, ISAT harus menanggung beban sebesar Rp 40,80 triliun atau naik 12,83% YoY dari Rp 36,16 triliun.
Alhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk ISAT mencapai Rp 4,50 triliun sepanjang 2023. Nilai tersebut turun 4,59% secara tahunan dari Rp 4,72 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News