Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchinson mengungkapkan kuartal III 2023 telah menggelontorkan capex sebanyak Rp7,77 triliun.
Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison menjelaskan, angka tersebut tumbuh 11% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Indosat menganggarkan belanja modal sebesar Rp13 triliun di tahun 2023. Dana tersebut digunakan untuk memperkuat pembangunan jaringan khususnya di Indonesia Timur," papar Steve kepada Kontan, Senin (13/11).
Sebagai informasi, pada kuartal III 2023, ISAT mencatatkan peningkatan pendapatan menjadi Rp37,46 triliun, dan laba bersih Rp2,78 triliun. Berdasarkan laporan keuangan per September 2023, ISAT meraih kenaikan pendapatan 8,49% year-on-year (YoY) menjadi Rp37,46 triliun. Sementara itu, ISAT membukukan penurunan laba bersih sebesar 24,42% YoY menjadi Rp2,78 triliun.
Baca Juga: Para Emiten Telekomunikasi Memacu Segmen Korporasi
Pendapatan dari sektor multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) meningkat 10,80% YoY menjadi Rp4,53 triliun. Lalu pendapatan dari segmen telekomunikasi tetap mencapai Rp750,57 miliar, naik 26,78% secara tahunan.
"Kinerja ini didorong oleh penerapan strategi Go-to-Market yang tepat, serta fokus untuk selalu memberikan marvelous experience bagi pelanggan. Ia memaparkan, total pendapatan yang meningkat sebesar 8,5% Year on Year (YoY) menjadi Rp37,4 triliun, dikontribusikan oleh lini bisnis Selular, MIDI, dan Fixed Telecom," imbuhnya.
Kombinasi dari pertumbuhan pendapatan dan optimalisasi biaya, berdampak pada peningkatan EBITDA sebesar 24,0% YoY menjadi Rp17,4 triliun dan menghasilkan marjin EBITDA yang mencapai 46,6% di sembilan bulan pertama 2023. Ia menguraikan, lewat capaian ini, Indosat mencatat rekor baru dengan membukukan laba bersih positif selama sebelas kuartal berturut-turut.
Menurut dia, saat ini, pasar telekomunikasi Indonesia dalam konsolidasi yang terus tumbuh karena adanya aksesibilitas dan inklusif pada seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, meningkatnya adopsi gaya hidup digital membuat tren industri telekomunikasi mengalami pergeseran dari berbasis suara dan SMS ke berbasis data.
"Untuk itu, Indosat secara konsisten melakukan perluasan jaringan seluler, penambahan jangkauan fiber optic, sesuai adopsi perangkat smartphone yang semakin luas sebagai upaya memperkuat bisnis inti. Pascamerger, Indosat bersama anak usaha dan afiliasinya menghadirkan layanan seluler, solusi TIK, data center, Fiber to the Home (FTTH), layanan pembayaran elektronik, layanan finansial dan layanan digital lainnya," papar Steve.
Khusus untuk mengembangkan layanan FTTH, ISAT juga memperluas jaringan serat optik dari 400.000 homepass menjadi 1,5 juta homepass pada 2023. Ia menambahkan, pihaknya juga akan mendorong produk fixed mobile convergence (FMC) melalui brand Indosat HiFi. Diperkirakan sekitar 20% atau 300.000 dari 1,5 juta homepasss yang dimiliki nantinya akan menjadi pelanggan Indosat HiFi. Setelah menjadi pelanggan, perseroan akan mendorong produk bundling dengan layanan seluler.
Lebih lanjut, basis pelanggan ISAT disebut mengalami kenaikan sebesar 0,8% secara tahunan menjadi 99,4 juta pelanggan. Kenaikan ini lantas membuat trafik data tumbuh 16,5% YoY sepanjang Januari–September 2023.
Hingga kuartal III/2023, ISAT membukukan total aset sebesar Rp112,2 triliun atau turun 1,28% year-to-date (YtD), sementara liabilitas terkoreksi 2,55% YtD menjadi Rp80,19 triliun, dan ekuitas mencapai Rp32,01 triliun atau tumbuh 2,05% YtD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News