kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Indosat (ISAT) Libatkan Teknologi AI dalam Rencana Ekspansi, Cek Rekomendasi Sahamnya


Jumat, 11 Juli 2025 / 20:55 WIB
Indosat (ISAT) Libatkan Teknologi AI dalam Rencana Ekspansi, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) tengah menyiapkan sejumlah rencana ekspansi untuk menggenjot kinerjanya tahun ini.


Reporter: Rilanda Virasma, Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) tengah menyiapkan sejumlah rencana ekspansi untuk menggenjot kinerjanya tahun ini.

Masih hangat, ISAT bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi), Cisco, dan Nvidia, baru saja meresmikan Indonesia’s AI Center of Excellence, Jumat (11/7). Program ini dikhususkan untuk membangun infrastruktur AI yang menjamin keamanan siber sekaligus melatih talenta-talenta baru di bidang tersebut.

AI Center of Excellence ini didukung teknologi Nvidia termutakhir yang dilindungi intelligent infrastructure dari Cisco dan mengadopsi jaringan digital yang dimiliki Indosat di Tanah Air.

Pada kerja sama ini, Indosat akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi Nvidia GB200 NVL72—teknologi terbaru untuk mendukung generative AI dan komputasi performa tinggi (HPC) generasi mendatang.

“Dengan dukungan dari para mitra global, kami ingin mempercepat laju pertumbuhan Indonesia dengan memastikan bahwa masyarakat Indonesia bukan hanya menjadi pengguna AI, tapi juga kreator dan inovator,” kata Vikram Sinha, President Director & CEO ISAT dalam konferensi pers, Jumat (11/6).

Baca Juga: Proyek Strategis Berpotensi Dongkrak Kinerja Indosat (ISAT), Cek Rekomendasi Analis

Ini merupakan satu dari sejumlah ekspansi yang disiapkan ISAT tahun ini. Dalam paparan publiknya, Rabu (28/5), Direktur and Chief Business Officer ISAT, Danny Buldansyah memang mengatakan bakal memperluas aktivitas pemrograman berbasis AI. 

ISAT juga bakal melebarkan layanan ke sektor pertahanan dan keamanan dan jasa jual kembali jasa telekomunikasi.

Selain itu, ISAT akan merambah segmen usaha konsultasi dan desain berbasis internet of things (IoT), penyelenggara sistem pembayaran, layanan periklanan, dan penelitian pasar.

“Kami menambah kegiatan usaha karena memiliki kemampuan membawa layanan ini untuk menambah nilai perusahaan,” kata Danny.

Prospek ISAT di 2025

Analis Panin Sekuritas Aqil Triyadi mengatakan, kinerja ISAT tahun ini masih dapat menanjak kendati dengan tempo yang cukup lambat dari tahun sebelumnya. Namun, kenaikan kinerja ISAT akan lebih baik ketimbang emiten telekomunikasi lainnya.

“EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) ISAT kami perkirakan akan tumbuh di 6%-8% YoY di tahun 2025 ini,” ujar Aqil kepada Kontan, Jumat (11/6).

Alasannya, Aqil melihat kinerja keuangan ISAT cukup positif pada kuartal l 2025. Tercatat, laba bersih ISAT tumbuh 1,26% YoY dari Rp 1,29 triliun menjadi Rp 1,31 triliun berkat efisiensi yang dilakukan perusahaan.

Tercatat, jumlah beban ISAT di periode tersebut mencapai Rp 10,78 triliun, menurun 2,54% YoY dari Rp 11,06 triliun di kuartal l 2024. 

Sementara itu, pendapatan ISAT turun 1,86% YoY menjadi Rp 13,57 triliun di kuartal I 2025.  “Perseroan juga konsisten pada strategi pertumbuhan ARPU (rata-rata pendapatan per pengguna) ke depan,” ujar Aqil. 

Aqil menambahkan, kolaborasi terbaru dengan Nvidia dan Cisco juga dapat mendongkrak pertumbuhan secara jangka panjang. Sebab dia melihat, teknologi AI dapat memacu efisiensi perusahaan sebagaimana tercermin dari laba yang masih naik.

“Namun patut dicermati terkait dinamika persaingan di industri serta masih lemahnya daya beli yang dapat membawa pertumbuhan kembali melambat,” wanti Aqil.

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas pun sependapat. Selain itu, isu merger atau akuisisi lain di sektor ini dan perubahan regulasi terkait tarif Amerika Serikat juga menurutnya patut dipantau.

Namun sejauh ini, Sukarno melihat kinerja ISAT yang cukup solid di tengah kompetisi ketat industri telekomunikasi.

“Prospek jangka menengah masih menarik, terutama dari monetisasi data, sinergi pasca-merger, dan potensi atas ekspansi bisnis baru,” terangnya.

Baca Juga: Indosat (ISAT) Merevisi Target Kinerja Tahun Ini, Begini Rekomendasi Sahamnya

Dari sisi valuasi sahamnya, Sukarno melihat nilainya relatif undervalued, dengan price to book value (PBV) dan price to earnings ratio (PER) di bawah rata-rata sektoral.

Ke depan, Sukarno mewanti investor untuk mencermati laporan keuangan kuartalan ISAT, sembari memantau perkembangan proyek 5G dan realisasi belanja modalnya.

Adapun, saham ISAT bergerak stagnan di perdagangan Jumat (11/7) di level Rp 2.100 per saham, begitupun dalam sebulan terakhir. Namun sejak awal tahun, saham ISAT telah merosot 15,32%.

Aqil merekomendasikan hold saham ISAT untuk investor jangka menengah dan panjang dengan target harga Rp 2.300. Sedangkan untuk akumulasi jangka panjang, Sukarno menargetkan harga Rp 2.700 per saham.

 

Selanjutnya: Penjualan Truk Listrik Melejit di China, Permintaan Truck Solar Anjlok

Menarik Dibaca: Lakukan Kolaborasi, KAI Hadirkan Karakter Si Jumbo di Layanan Kereta Api

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×