Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Oleh karena itu, Indika Energy berfokus untuk menjadi perusahaan investasi yang berorientasi kemajuan teknologi di Indonesia.
“Perbentukan JV Bioneer Indika Group (BIG) akan membantu INDY mencapai target kontribusi 50% dari segmen batubara dan 50% dari segmen non-batubara,” kata Ezar kepada Kontan.co.id, Rabu (25/1).
Ezar merekomendasikan beli saham INDY dengan target harga Rp 3.700. Target harga ini mencerminkan 1,03 kali dari EV/EBITDA 2022, yang dinilai masih cukup murah jika dibandingkan dengan median IDX sektor Energy sebesar 5,49 kali.
Baca Juga: Gencar Diversifikasi Bisnis, Indika Energy (INDY) Akuisisi 46% Saham Natura Aromatik
Selain pemulihan peralihan dari kerugian bersih akibat lonjakan harga jual batubara dan volume penjualan, saham INDY dinilai atraktif karena upayanya dalam deleveraging yang berkelanjutan dan komitmennya untuk menjadi emiten net zero carbon pada tahun 2050.
Oleh karena itu, Ezar berpendapat bahwa INDY layak untuk diberikan valuasi yang lebih premium.
Menurut Ezar, upaya INDY untuk merangsek ke industri EV akan disokong oleh inisiatif Pemerintah untuk mencapai penggunaan secara total 2 juta mobil listrik dan 13 juta sepeda motor listrik pada tahun 2030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News