kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Indika Energy (INDY) Kian Rajin Mendiversifikasi Bisnis, Bagaimana Prospek Sahamnya?


Rabu, 25 Januari 2023 / 20:43 WIB
Indika Energy (INDY) Kian Rajin Mendiversifikasi Bisnis, Bagaimana Prospek Sahamnya?
PT Indika Energy Tbk, melalui anak perusahaannya PT Indika Multi Properti (Indika Nature) telah mengambil alih 46% saham di PT Natura Aromatik Nusantara (Natura)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) semakin rajin melakukan diversifikasi bisnis akhir-akhir ini. Indika Energy tercatat melebarkan sayapnya ke segmen nonbatubara salah satunya di sektor kesehatan. 

Indika Energy misalnya melalui anak usahanya PT Indika Medika Nusantara mendirikan perusahaan patungan bersama dengan Bioneer Corporation, perusahaan manufaktur alat kesehatan dari Korea Selatan. Ekspansi ini dilakukan untuk memperluas cakupan bisnis ke sektor kesehatan.

PT Indika Medika Nusantara telah mendirikan perusahaan patungan (joint venture) dengan Bioneer Corporation bernama PT Bioneer Indika Group (BIG).

Terbaru, BIG dan Indika Medika Nusantara telah mendirikan perusahaan yang bernama PT Bioneer Indika Diagnostik (BID).  Perusahaan ini nantinya akan menjalankan kegiatan usaha di bidang distribusi alat kesehatan.

Baca Juga: Caplok 46% Saham Produsen Minyak Atsiri, Indika Energy Rogoh Kocek Rp 179,6 Miliar

“Pendirian BID oleh BIG dan Indika Medika Nusantara merupakan langkah INDY secara grup untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha ke sektor kesehatan di Indonesia.kata Adi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/1).

Sebelumnya, emiten pertambangan batubara ini juga aktif mendiversifikasi usahanya di segmen kendaraan listrik alias electric vehicle (EV). 

Bulan ini, Indika Energy telah resmi menggandeng Damon Motors, perusahaan sepeda motor listrik asal Kanada untuk memasarkan sepeda motor Damon di Indonesia.  

Pada 12 Januari 2022, Indika telah melakukan undisclosed investment di Damon dan akan bertindak sebagai distributor motor Damon.

Indika Energy juga telah resmi meluncurkan kendaraan listrik berupa motor roda dua pada Agustus 2022, dengan merek ALVA. 

Untuk menandai produk generasi pertama, motor listrik itu dinamai ALVA ONE.

Baca Juga: Geliat Indika Energy (INDY) Diversifikasi ke Segmen Non Batubara

Analis Henan Putihrai Sekuritas Ezaridho Ibunatama menilai, diversifikasi ini menunjukkan ikhtiar Indika untuk melepaskan identitasnya sebagai pendukung ekonomi lama dengan keunggulannya pada batubara dengan terjun ke usaha futuristik di berbagai bidang seperti kedokteran diagnostik molekuler dan kendaraan listrik.

Oleh karena itu, Indika Energy berfokus untuk menjadi perusahaan investasi yang berorientasi kemajuan teknologi di Indonesia.

“Perbentukan JV Bioneer Indika Group (BIG) akan membantu INDY mencapai target kontribusi 50% dari segmen batubara dan 50% dari segmen non-batubara,” kata Ezar kepada Kontan.co.id, Rabu (25/1).

Ezar merekomendasikan beli saham INDY dengan target harga Rp 3.700. Target harga ini mencerminkan 1,03 kali dari EV/EBITDA 2022, yang dinilai masih cukup murah jika dibandingkan dengan median IDX sektor Energy sebesar 5,49 kali.

Baca Juga: Gencar Diversifikasi Bisnis, Indika Energy (INDY) Akuisisi 46% Saham Natura Aromatik

Selain pemulihan peralihan dari kerugian bersih akibat lonjakan harga jual batubara dan volume penjualan, saham INDY dinilai atraktif karena upayanya dalam deleveraging yang berkelanjutan dan komitmennya untuk menjadi emiten net zero carbon pada tahun 2050. 

Oleh karena itu, Ezar berpendapat bahwa INDY layak untuk diberikan valuasi yang lebih premium.

Menurut Ezar, upaya INDY untuk merangsek ke industri EV akan disokong oleh inisiatif Pemerintah untuk mencapai penggunaan secara total 2 juta mobil listrik dan 13 juta sepeda motor listrik pada tahun 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×