kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.469   -10,06   -0,13%
  • KOMPAS100 1.154   -0,36   -0,03%
  • LQ45 914   0,76   0,08%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,31   0,28%
  • IDXHIDIV20 570   2,59   0,46%
  • IDX80 132   0,18   0,14%
  • IDXV30 140   0,94   0,68%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Indofood bidik pendapatan minimal Rp 69 triliun


Jumat, 16 Mei 2014 / 19:17 WIB
Indofood bidik pendapatan minimal Rp 69 triliun
ILUSTRASI. FF Advance Server Desember 2022: Cara Daftar, Link Download APK dan Kode Aktivasi


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah banyak melakukan akuisisi, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) optimistis mampu menjaga kinerjanya tetap positif tahun ini. Manajemen punya target pertumbuhan pendapatan double digit.

"Pertumbuhannya minimal 10%-20%," tandas Thomas Tjie, Direktur Keuangan INDF, Jumat (16/5).

Tahun lalu, pendapatan INDF tercatat mengalami kenaikan 15% menjadi Rp 57,73 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 50,2 triliun. Artinya, tahun ini manajemen membidik pendapatan minimal Rp 63,5 triliun hingga Rp 69,28 triliun.

Semua anak usaha INDF, termasuk yang baru saja diakuisisi tahun lalu menjadi andalan perusahaan untuk meraup pendapatan yang lebih besar. "Semua divisi kami akan tumbuh positif tahun ini," pungkas Thomas.

Tapi tentunya, pertumbuhan tersebut juga sangat dipengaruhi faktor makro. Kondisi pertumbuhan makro Indonesia tahun ini juga diproyeksikan akan lebih stabil.

Seperti yang telah dikabarkan sebelumnya, INDF bakal memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mana dalam data terakhir pertumbuhannya ada di level 5,9%. Seiring dengan meningkatnya konsumsi dan investasi baik dari dalam maupun luar negeri maka kondisi positif seperti ini bakal berlanjut.

Seiring dengan kenaikan tersebut, maka pendapatan per kapita masyarakat juga naik dari sebelumya US$ 3.500 pada tahun lalu diperkirakan menjadi US$ 4.100 tahun ini. Otomatis, pertumbuhan penduduk kelas menegah semakin banyak.

Ruang gerak INDF untuk membuat pendapatannya moncer juga besar. Soalnya, lebih dari 50% gaji masyarakat digunakan pengeluaran konsumsi.  Kebetulan, ada sekitar 50% penduduk indonesia hang berusia dibawah agau sekitar 25 tahun. Ini mwrupakan usia produktif sehingga belanja konsumsinya juga bisa semakin membesar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×