Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tengah menunggu pencairan duit wanprestasi yang dilakukan salah satu perusahaan asal China. Perusahaan tersebut adalah CAMC Engineering Co. Ltd. (CAMCE).
Berdasarkan data yang dihimpun KONTAN, (16/5), tahun 2008 lalu salah satu anak usaha INDF yakni PT Laju Perdana Indah (LPI) mengadakan perjanjian kerjasama penyediaan mesin penyulingan gula berkapasitas 8.000 metrik ton dengan CAMCE.
Kerjasama tersebut memiliki nilai kontrak US$ 84,33 juta. Pada saat bersamaan, LPI juga mengadakan kerjasama dengan CAMCE-MPS JO untuk membangun pabrik gula tersebut.
Nilai investasinya kala itu ditaksir mencapai US$ 33,74 juta. Namun dalam perkembangannya, CAMCE ternyata tak mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai kontrak yang ada.
Alhasil, seluruh proyek pengerjaannya otomatis ke LPI. Sebenarnya, pabrik bisa diselesaikan sepenuhnya September 2012 lalu. Namun, akibat wanprestasi, LPI harus mengerjakan sisa pekerjaan yang belum tuntas senilai Rp 119,99 miliar.
Dengan kata lain, INDF mencatat piutang lain-lain atas klaim terhadap CAMCE senilai nominal tersebut. Tapi di sisi lain, LPI juga mencatat utang lain-lain atas pembayaran terakhir (retensi) proyek tersebut senilai Rp 204,34 miliar.
Hingga saat ini, kedua belah pihak tengah melakukan negosiasi atas penyelesaian masalah tersebut. Sampai berita ini diturunkan, KONTAN belum mendapatkan konfirmasi dari INDF dan CAMCE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News