Reporter: Yuliana Hema | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham teknologi berhasil menguat di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada November 2024, indeks IDX sektor Teknologi berhasil menguat 2,58%.
Penguatan indeks kumpulan saham-saham teknologi itu didorong oleh lonjakan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) yang melesat 39% sepanjang November 2024.
Kemudian ada saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) milik konglomerat Toto Sugiri, yang menguat 5% dan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang naik 4% sepanjang bulan sebelas kemarin.
Baca Juga: Catat Saham-Saham yang Banyak Dilepas Asing Saat IHSG Melesat 2 Hari Beruntun
Di sisi lain, IHSG pada November 2024 justru terkoreksi 6,07%. Sementara pada Desember berjalan ini, IHSG sudah menguat 2,99% dengan indeks IDX sektor Teknologi yang naik 2,50% per Rabu (24/12).
Kenaikan saham-saham teknologi ini juga terjadi secara global. Di Wall Street, indeks Nasdaq Composite menguat 76,96 poin atau 0,40% ke 19.480,91 pada penutupan Selasa (3/12).
Dengan penguatan tersebut, Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi, dengan saham terkait teknologi melanjutkan penguatan karena investor menunggu data pekerjaan lebih lanjut.
Junior Research Analyst Yuanta Sekuritas Laras Nadira mencermati kenaikan saham-saham teknologi salah satunya didukung dari hasil kinerja kuartal III-2024 emiten yang berhasil tumbuh dengan kuat.
Baca Juga: Asing Kembali Net Buy Jumbo, Cek Saham yang Banyak Diborong, Rabu (4/12)
Ambil contoh, GOTO yang berhasil menunjukkan pertumbuhan kinerja. Per September 2024, GOTO meraup pendapatan bersih Rp 11,66 triliun per September 2023 atau meningkat 10,96% secara tahunan atau Year on Year (YoY).
Jumlah biaya dan beban yang dipikul GOTO menyusut 28,98% YoY menjadi Rp 13,71 triliun per September 2024. Pada periode yang sama di 2023, jumlah beban GOTO mencapai Rp 19,31 triliun.
Alhasil, rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 4,31 triliun per September 2024. Ini membaik 54,83% secara tahunan dari Rp 9,54 triliun per September 2023.
"GOTO terlihat dapat memanfaatkan kontrak Cloud dengan Alibaba dan Tencent, sehingga biaya could kedepannya bisa lebih rendah," ucap Laras kepada Kontan, Rabu (4/12).
Di sisi lain, lanjut Laras, GOTO juga masih memiliki peluang besar dalam lini bisnis Buy Now Pay Later (BNPL). Dia memproyeksikan bisnis keuangan teknologi GOTO bisa tumbuh dengan dukungan TikTok Shop dan Gojek.
Baca Juga: Didukung Insentif dan Suku Bunga Rendah di 2025, Analis Sarankan Beli Saham PWON
Namun jika dibandingkan dengan perusahaan teknologi global, saham teknologi Tanah Air belum bisa bersanding. Lantaran kapasitas sumber daya yang ada masih Indonesia masih belum mumpuni.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan secara sumber daya, emiten Indonesia masih belum mampu menyamai perusahaan teknologi.
Namun bukan berarti saham teknologi dalam negeri tidak menarik. Pasalnya, walaupun sama-sama termasuk dalam sektor teknologi, tetapi setiap emiten memiliki kemampuan dibidang yang berbeda.
Misalnya, NVIDIA yang punya kemampuan dalam teknologi kecerdasan buatan dan chip. Ada juga Alibaba yang fokusnya dalam bisnis e-commerce dan marketplace. Ada juga GOTO, yang fokus pada bisnis ride hailing, financial technology dan e-commerce.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal Saham PGEO, KLBF, ESSA untuk Kamis (5/12)
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Abdul Aziz menilai GOTO masih perlu meningkatkan usahanya untuk bisa mencapai kinerja yang terbaik sehingga mampu bersaing ketat dengan kompetitor di luar Indonesia.
Menurutnya, investor tidak bisa serta merta membandingkan valuasi perusahaan teknologi seperti GOTO dan BUKA dengan perusahaan teknologi yang tercatat di bursa luar Indonesia.
"Tidak bisa membandingkan valuasi dengan saham di luar negeri karena perbedaan kondisi, tetapi GOTO dan BUKA mempunyai valuasi Price Book Value (PBV) yang menarik," jelas Aziz.
Adapun saham pilihan Kiwoom Sekuritas jatuh pada GOTO dengan rekomendasi beli dan target harga di Rp 78. Yuanta Sekuritas juga merekomendasikan beli GOTO dengan target di Rp 97 per saham.
Nico menyebut dari beberapa emiten teknologi dalam negeri, investor dapat melirik saham GOTO. Setali tiga uang, saham pilihan Laras jatuh pada GOTO. Yuanta Sekuritas merekomendasikan beli GOTO dengan target harga di Rp 95 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News