Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Di sisi lain, Ezra melihat likuiditas pasar saat ini sangat tinggi, terutama perbankan. Alhasil, ada peningkatan permintaan obligasi sehingga level ICBI meningkat. Obligasi yang perbankan buru adalah seri tenor pendek dan menengah.
Permintaan obligasi meningkat juga karena tersokong tren penurunan suku bunga, sehingga perbankan bisa mendapat dana murah. Sementara itu, Desmon menilai jumlah dana asing yang masuk selama Juli yaitu sekitar Rp 8 triliun masih belum signifikan.
Yield SUN tenor 10 tahun, Rabu (12/8) bertengger 6,7%. Desmon memproyeksikan dengan level ICBI yang sentuh rekor maka dalam waktu dekat berpotensi terjadi aksi profit taking, sehingga yield berpeluang naik.
Baca Juga: Seri baru FR0086 dan FR0087 mendongkrak permintaan lelang SUN pada Selasa (11/8)
Menuju akhir tahun, Desmon juga memproyeksikan yield bisa naik ke 7% karena fluktuasi pasar masih cukup tinggi jelang pemilu AS di November. Belum lagi, perang dagang AS dan China yang semakin memanas.
Selain itu, jika rupiah kembali melemah, investor asing bisa kembali melakukan aksi jual di pasar SBN. Level penurunan yield terdekat hanya di 6,6%.
Sementara, Ezra menargetkan imbal hasil seri 10 tahun di level 6,5%. Namun, tidak menutup kemungkinan yield bisa bergerak lebih rendah di level 6%-6,25% bila investor asing kembali masuk dengan jumlah yang signifikan.
Baca Juga: Penawaran lelang SUN menembus Rp 106 triliun, SUN acuan baru paling diburu
"Saat ini kepemilikan asing sudah rendah sekitar 30% hal ini malah memberi potensi penurunan yield obligasi pemerintah jika inflow kembali berlangsung," kata Ezra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News