kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Indeks MSCI akan dirombak, simak rekomendasi analis


Kamis, 07 November 2019 / 21:17 WIB
Indeks MSCI akan dirombak, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. Pegawai melintas di depan layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Morgan Stanley Capital International atau MSCI Inc bakal mengubah saham-saham Indonesia yang menjadi anggota indeks.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Morgan Stanley Capital International atau MSCI Inc bakal mengubah saham-saham Indonesia yang menjadi anggota indeks rancangannya.

Ada sejumlah emiten yang dikabarkan akan masuk indesk MSCI, seperti PT Sarana Menara Nusantara (TOWR), PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG), PT XL Axiata (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Ciputa Development (CTRA), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Kepala Riset Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan, perubahan penghuni indeks MSCI tentu akan menjadi sentimen positif bagi emiten-emiten yang bergabung di dalamnya. Dia menambahkan hal ini lantaran indeks MSCI kerap menjadi acuan bagi investor. "Efeknya kalau ada yang masuk indeks akan ada investor yang beli, dan sebaliknya apabila ada yang keluar indeks akan ada yang jual juga dalam jangka pendek," kata Wawan, Kamis (7/11).

Baca Juga: Hingga Akhir Tahun, IHSG Dibayangi Sentimen Window Dressing

Sejumlah empat emiten yang kabarnya akan masuk indeks MSCI merupakan emiten dari sektor telekomunikasi. Wawan memandang, saat ini prospek emiten telekomunikasi masih sangat bagus. Terlebih kebanyakan emiten telekomunikasi berhasil mencetak kinerja ciamik hingga akhir kuartal III tahun ini.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony juga menyebutkan masuknya emiten ke dalam indeks MSCI ini akan berdampak positif. Selain secara fundamental, Chris mengatakan biasanya emiten yang masuk indeks ini lantaran secara transaksi pergerakan sahamnya sedang dalam tahap uptrend.

Chris merekomendasikan investor untuk membeli saham MDKA dengan target harga Rp 1.500 per saham, kemudian buy untuk saham EXCL dengan target harga Rp 4.000, serta TOWR dengan target harga Rp 700 per saham.

Baca Juga: IHSG mampu menguat di bulan Oktober 2019, bagaimana prospek hingga akhir tahun ini?

Wawan merekomendasikan investor untuk membeli saham yang berhubungan dengan sektor telekomunikasi. Ia menyarankan investor untuk buy EXCL dengan target harga Rp 3.800 per saham.

Sedangkan Analis Panin Sekuritas William Hartanto merekomendasikan investor untuk buy saham ACES dengan target harga Rp 2.000 per saham, buy saham FREN dengan target Rp 200 per saham, kemudian beli untuk saham TOWR dengan target harga Rp 800 per saham, dan TBIG dengan target harga Rp 6.600 per saham.

Akan memberatkan saham yang terdepak

Akan memberatkan saham yang terdepak

Sedangkan ada pula beberapa emiten yang kabarnya akan dihapus dari indeks MSCI, misalnya saja PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pakuwon Jati (PWON), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), serta PT Bumi Serpong Damai (BSDE).

Isu penghapusan saham-saham ini akan memberatkan saham tersebut. Willian bilang, dalam jangka pendek akan membuat investor menjual saham-saham yang terhapus dari indeks ini, yang kebanyakan merupakan investor asing. "Karena asing yang kebanyakan menggunakan indeks ini," kata William.

Baca Juga: Tensi perang dagang AS-China mereda, IHSG diprediksi menguat

Sedangkan Wawan melihat beberapa saham yang kabarnya akan dihapus merupakan dari sektor properti. Dia mengatakan, pertumbuhan sektor properti dalam tiga tahun terakhir terus melambat. Sementara untuk PTBA masih terkena sentimen penurunan harga batubara.

Meski begitu, analis memproyeksi beberapa saham yang terhapus itu masih menarik selama kinerja mereka bertumbuh dan dampak penghapusan dari indeks MSCI bersifat sementara. Tak hanya itu, beberapa perusahaan masih menarik lantaran secara valuasi memang sudah tergolong murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×