Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan masih akan mencatatkan penguatan. Hal ini pada akhirnya berpotensi membuat rupiah kembali tertekan pada perdagangan Kamis (18/11).
Analis DC Futures Lukman Leong mengatakan, sentimen yang akan memengaruhi rupiah esok hari adalah pergerakan indeks dolar AS. Menurutnya, saat ini para pelaku pasar tengah memburu dolar AS di tengah kekhawatiran naiknya angka inflasi dan membuat penguatan indeks dolar AS bisa berlanjut besok.
“Dolar AS saat ini masih kuat karena adanya ekspektasi rate hike, namun rupiah sendiri sebenarnya juga masih kuat seiring ditopang oleh data ekonomi yang solid,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (17/11).
Baca Juga: Pergerakan IHSG esok menunggu RDG BI
Selain itu, pada perdagangan besok, pasar juga akan menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang diekspektasikan masih akan mempertahankan kebijakan moneter. Namun, seiring indeks dolar AS yang masih akan mendominasi, Lukman meyakini rupiah berpotensi melemah terbatas pada Kamis.
Berdasarkan hitungannya, rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.150 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS.
Adapun, pada perdagangan hari ini, Rabu (17/11), rupiah di pasar spot kembali mencatatkan pelemahan 0,17% ke Rp 14.244 per dolar AS. Sedangkan di kurs referensi Jisdor, mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.259 per dolar AS atau terkoreksi 0,34%.
Baca Juga: Belum keluar dari tekanan, rupiah ditutup melemah ke Rp 14.244 per dolar AS hari ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News