kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Belum keluar dari tekanan, rupiah ditutup melemah ke Rp 14.244 per dolar AS hari ini


Rabu, 17 November 2021 / 18:04 WIB
Belum keluar dari tekanan, rupiah ditutup melemah ke Rp 14.244 per dolar AS hari ini
ILUSTRASI. Rupiah spot dan Jisdor sama-sama ditutup melemah pada hari ini (17/11)


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah tampaknya belum berhasil memutus rentetan tren negatif. Hari ini, Rabu (17/11), rupiah di pasar spot kembali mencatatkan pelemahan 0,17% setelah ditutup di Rp 14.244 per dolar Amerika Serikat (AS).

Setali tiga uang, pelemahan juga terjadi di kurs referensi JISDOR. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.259 per dolar AS atau terkoreksi 0,34% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Senior Economist Samuel Sekuritas Indonesia Fikri C Permana mengungkapkan, pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini tidak terlepas dari semakin perkasanya indeks dolar AS. Menurutnya, pasar saat ini tengah beralih ke aset safe haven seiring semakin menguatnya kekhawatiran akan angka inflasi yang tinggi.

Salah satu pendorongnya, selain data inflasi AS yang menunjukkan kenaikan, data inflasi di Inggris juga naik menjadi 4,2% atau lebih tinggi dari konsensus. Hal inilah yang pada akhirnya membuat dolar AS menguat dan jadi pilihan investor.

Baca Juga: Loyo lagi, rupiah spot ditutup melemah ke Rp 14.244 per dolar AS hari ini (17/11)

“Sementara untuk perdagangan besok, Kamis (18/11), rupiah masih akan berada dalam tekanan. Indeks dolar AS kemungkinan akan kembali menguat,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Rabu (17/11).

Menurut Fikri, menguatnya indeks dolar AS esok hari akan didorong oleh rilis data inflasi di Uni Eropa yang diproyeksikan juga akan tinggi. Hal ini akan mendorong para investor untuk menghindari aset berisiko seperti rupiah.

Selain itu, AS nanti malam juga akan merilis data ekonomi building permits yang diproyeksikan konsensus juga mengalami pertumbuhan dari bulan sebelumnya. Jika sesuai ekspektasi atau lebih tinggi, data ini akan melengkapi konsisten tingginya data inflasi AS belakangan ini.

Oleh karena itu, Fikri memperkirakan rupiah akan berpotensi kembali mengalami pelemahan dan diperdagangkan di rentang Rp 14.160 - Rp 14.360 per dolar AS.

Selanjutnya: Kinerja positif TBS Energi Utama (TOBA) ditopang harga batubara yang melonjak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×