kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Indeks Dolar AS Stabil di 100 pada Selasa (20/5) Pasca Koreksi Sehari Sebelumnya


Selasa, 20 Mei 2025 / 11:16 WIB
Indeks Dolar AS Stabil di 100 pada Selasa (20/5) Pasca Koreksi Sehari Sebelumnya
ILUSTRASI. Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp16.528,5 atau menguat 0,20 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks dolar stabil di sekitar 100,4 pada hari Selasa (20/5), setelah jatuh 0,6% pada sesi sebelumnya menyusul penurunan peringkat utang negara Amerika Serikat (AS) yang mengejutkan pasar. 

Seperti dikutip Tradingeconomics, Selasa (20/5), Moody's memangkas peringkat kredit AS dari Aaa menjadi Aa1 pada hari Jumat lalu, dengan alasan kekhawatiran atas meningkatnya utang dan defisit yang terus-menerus. 

Menambah kekhawatiran fiskal, Komite Anggaran DPR menyetujui RUU pajak dan belanja Presiden AS Donald Trump pada Minggu malam, yang diproyeksikan akan menambah triliunan dolar ke defisit selama dekade berikutnya. 

Baca Juga: Dolar AS Tertekan, Moody's Pangkas Peringkat Utang Amerika

Terlepas dari kritik tersebut, pemerintahan Trump berpendapat pemotongan pajak akan memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan, dan pada akhirnya membantu mempersempit defisit. 

Sementara itu, kepala The Federal Reserve New York John Williams pada hari Senin menyarankan Fed mungkin tidak siap untuk menurunkan suku bunga sebelum September karena mereka menghadapi prospek ekonomi yang suram. 

Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic juga menegaskan kembali ekspektasinya akan satu kali pemotongan suku bunga tahun ini di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh tarif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×