Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Mayoritas indeks acuan di kawasan regional memberikan sinyal merah pada transaksi hari ini (20/8). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 20.47 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific terperosok 1,6% menjadi 131,51.
Di antara seluruh indeks di kawasan Asia, performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan yang terburuk. Pasalnya, pada penutupan sesi II sore tadi, IHSG mencatatkan penurunan sebesar 3,21% menjadi 4.174,9.
Terdapat 297 saham yang mengalami penurunan. Sebaliknya, jumlah saham yang naik hanya sebanyak 28 saham dan 42 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 7,647 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9.099 triliun.
Penurunan juga dialami indeks acuan Asia lainnya. Sebut saja indeks Topix Jepang yang melorot 1,2%, indeks S&P/ASX 200 Australia yang turun 0,7%, indeks Kospi Korea Selatan yang tergerus 1,6%, indeks Hang Seng Hong Kong yang jatuh 2,2%, dan Hang Seng China Enterprises Index yang tergerys 2,9%.
Sementara itu, Shanghai Composite Index China turun 0,6%, indeks Taiex Taiwan turun 0,09%, dan indeks Strait Times Singapura turun 1,4%.
Pergerakan sejumlah saham big cap Asia mempengaruhi bursa regional. Beberapa di antaranya yaitu: QBE Insurance Group Ltd yang terpangkas 5,5% di Sydney, BHP Billiton Ltd yang turun 1,4% di Sydney, dan Everbright Securities Co ambles 10% di Shanghai.
Aksi jual yang dilakukan investor dipicu oleh kecemasan akan langkah yang diambil bank sentral AS terkait pemangkasan nilai stimulusnya.
"Saat ini merupakan periode yang tidak menyenangkan. Akan ada penurunan yang lebih dalam sebelum akhirnya kita berhasil kembali lagi," jelas Richard Yetsenga, head of global markets research di Sydney.
Catatan saja, sepanjang tahun ini hingga kemarin, indeks MSCI Asia Pacific sudah melaju 3,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News