Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dana panas yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) tak bisa dicegah keluar. Di sesi II, dana asing yang hengkang dari pasar saham sekunder menyentuh rekor tertinggi yakni sebesar Rp 2,26 triliun sejak awal 2013.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa di BEI, Samsul Hidayat mengungkapkan, keluarnya dana asing merupakan momentum bagi dana investor domestik untuk masuk. "Net sell asing momentum yang baik untuk domestik masuk. Ini indikasi pertumbuhan investor domestik," kata Samsul di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (20/8).
Menurut Samsul, berkurangnya dana asing justru mendorong investor domestik untuk mendominasi kepemilikan di pasar modal Indonesia. "Kami ingin market suatu saat nanti akan di dominasi oleh investor domestik," ujar Samsul.
Samsul menambahkan, meski perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi II sore ini turun sebesar 3,21% menjadi 4.174,9 namun penurunan ini tidak separah penutupan perdagangan sesi I tadi pagi yang turun 4,28% dan penutupan kemarin sebesar 5,58%.
Menurut Samsul, penutupan perdagangan IHSG sesi II hari ini, sudah mengalami penguatan alias rebound. Kondisi tersebut dinilai Samsul sebagai suatu hal yang baik.
"Pasar saham sudah bagus karena sudah rebound. Tidak ada intervensi apapun dari otoritas Bursa, karena kami hanya bersifat mengawasi. Mekanisme pasar tentu tidak boleh diintervensi," kata Samsul.
Pada pukul 16.00 WIB, IHSG mencatatkan penurunan sebesar 3,21% menjaid 4.174,9. Terdapat 297 saham yang mengalami penurunan. Sebaliknya, jumlah saham yang naik hanya sebanyak 28 saham dan 42 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 7,647 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9.099 triliun.
Secara sektoral, seluruh sektor mengalami penurunan. Adapun sektor dengan penurunan terbesar yakni: sektor perdagangan yang turun 4,77%, sektor industri dasar yang turun 4,72%, dan sektor konstruksi yang turun 4,55%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News