Reporter: Adisti Dini Indreswari |
JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) melewati tahun 2011 dengan hasil yang menggembirakan. Perusahaan konstruksi ini berhasil meraup order book Rp 18,1 triliun, dengan Rp 12,1 triliun di antaranya merupakan kontrak baru. Dibandingkan dengan order book tahun 2010 senilai Rp 10,3 triliun, berarti pertumbuhan yang dicatatkan PT PP sekitar 76%.
Sekretaris Perusahaan PT PP Betty Ariana bilang, target pertumbuhan tahun ini adalah 40%. Itu berarti PT PP akan mengerjakan order book senilai Rp 25,3 triliun. Meskipun target yang ditetapkan lebih konservatif daripada tahun 2011, namun menurut Betty angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata industri. "Pertumbuhan rata-rata konstruksi hanya 6% setiap tahun. 20% itu sudah tinggi," ungkap Betty kepada KONTAN, Rabu (11/1).
Sebagai perusahaan milik negara, PT PP mendapat hingga 30% proyeknya dari sesama badan usaha milik negara (BUMN). Rinciannya, proyek-proyek PT PP terdiri dari bangunan 30%, engineering procurement construction (EPC) 20%, investasi 20% dan infrastruktur 30%.
Selain bangunan, PT PP juga membidik tiga proyek pembangkit listrik tahun ini, yaitu di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa Barat. Ketiga pembangkit listrik tersebut dimiliki oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) dan swasta. PT PP saat ini tengah mengerjakan proyek pembangkit listrik di Cilegon dengan kapasitas 3x40 MegaWatt (MW) milik PT Krakatau Daya Listrik. Proyek ini diharapkan sudah rampung di akhir tahun.
Spin off mandek
Di sisi lain, rencana PT PP untuk melakukan spin off membentuk anak usaha sendiri yang bergerak di bidang properti belum berjalan sesuai rencana. Target semula, anak usaha sudah bisa meluncur di tahun 2011, namun mundur menjadi tahun ini. Betty belum bisa memastikan waktunya. "Ada beberapa pertimbangan bisnis," ujarnya.
Betty menegaskan, setelah spin off, PT PP tidak akan mengakuisisi perusahaan properti lain. Saat ini, bisnis properti masih berjalan di bawah bendera PT PP. Sekadar informasi, unit properti hanya menyumbang 2% dari seluruh pendapatan PT PP. Proyek properti yang dikelola oleh PT PP antara lain PP Plaza dan Park Hotel di Jakarta serta Kapas Krampung Plaza di Surabaya.
PT Total Bangun Persada Tbk juga berhasil melampaui target kontrak tahun 2011, yaitu Rp 1,8 triliun. Nilai kontrak yang dikantongi tahun 2011 sebesar Rp 2,4 triliun. Sayangnya, Sekretaris Perusahaan Total Elvina Apandi Hermansyah mengaku belum merinci detail proyek, namun yang jelas, apartemen dan perkantoran mendapat porsi paling besar.
Tahun ini, target kontrak Total masih sekitar Rp 1,8 triliun, dengan nilai scope of work sekitar Rp 4 triliun. Total akan mengerjakan berbagai jenis proyek yang meliputi apartemen, hotel, pusat perbelanjaan, dan rumah sakit. "Lama pengerjaan mulai dari enam bulan sampai dua tahun," ujar Elvina kepada KONTAN, belum lama ini.
Sama halnya dengan PT PP, Total juga masuk ke proyek selain bangunan yaitu pembangkit listrik. Total saat ini sedang menggarap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Ulubelu, Lampung dan di Lahat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News