Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi
Selain itu, IMPC juga baru saja menjual sejumlah produk baru pada lini produk pipa Alderon, fitting, dan talang pada pertengahan Februari 2020 lalu untuk di pasar lokal. Dengan demikian, akan ada kontribusi pendapatan dari penjualan produk-produk baru.
IMPC menyadari, kondisi bisnis ke depannya akan lebih menantang di kuartal II. Apalagi, beberapa negara seperti Vietnam, Malaysia, Australia dan Selandia Baru menerapkan pembatasan ruang gerak alias lockdown. Hal ini diperkirakan bisa mempengaruhi kinerja anak usaha IMPC di beberapa negara tersebut.
Oleh karenanya, untuk meminimalisir potensi dampak bisnis yang ditimbulkan, IMPC akan terus berupaya mengerek penjualan merek-merek unggulan IMPC untuk menjaga volume penjualan dengan memanfaatkan jaringan distribusi yang dimiliki.
Strategi mengerek penjualan akan dibarengi dengan upaya untuk menjaga biaya operasi dan beban pokok pendapatan seminimal mungkin. Salah satu caranya yakni dengan menegosiasikan harga bahan baku.
Baca Juga: Impack Pratama Industri (IMPC) Bidik Rp 200 Miliar dari Australia
Sepanjang tahun 2019 lalu, IMPC membukukan pendapatan neto sebesar Rp 1,49 triliun atau naik sekitar 7,19% dibanding pendapatan neto di tahun 2018. Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih tercatat sebesar Rp 103,70 miliar atau naik sekitar 19,97% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News