kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   -70,00   -0,43%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

IHSG Terjun 1,66% di Sesi Pertama, Ini Rekomendasi Saham dan Catatan Analis


Senin, 10 Februari 2025 / 13:00 WIB
IHSG Terjun 1,66% di Sesi Pertama, Ini Rekomendasi Saham dan Catatan Analis
ILUSTRASI. Para analis memberikan rekomendasi saham ketika IHSG kembali anjlok 1,66% ke 6.630 di akhir sesi pertama hari ini (10/2)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak berdaya dan berada di zona merah pada Sesi I perdagangan hari ini (10/2). Alhasil, IHSG pun terjun 1,66% ke posisi 6.630,65 di akhir penutupan sesi pertama.

IHSG bahkan sempat anjlok ke level 6.585,98, sebagai titik terendah pada sesi pertama. Sementara titik tertinggi yang bisa dicapai sejauh ini ada di posisi 6.742,61.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila mengamati, tekanan pada IHSG belum lepas dari sentimen eksternal. Pasar masih merespons terkait komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai rencana perluasan tarif impor.

Selain itu, investor juga mencerna data kondisi ekonomi AS yang terbilang masih kuat. Tercermin dari data unemployment rate, yang turun ke level 4%. Hal ini menunjukkan pasar ketenagakerjaan yang masih kuat.

Baca Juga: IHSG Anjlok 1,66% ke 6,630 di Akhir Sesi Pertama (10/2), Sektor Energi Ambles 2,99%

Secara umum, Indy memprediksi IHSG masih akan tertekan di tengah sikap hati-hati pasar memantau data inflasi AS pada pekan ini. Di sisi lain, investor juga mencermati data inflasi China yang berhasil naik ke level 0,5%. 

Indy lantas melihat IHSG akan menguji level support 6.482 dan resistance di 6.875. "Untuk sekarang investor perlu wait and see data-data ekonomi global dan juga kebijakan Trump" terang Indy kepada Kontan.co.id, Senin (10/2).

Senada, Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto juga menyarankan investor untuk wait and see terlebih dulu. Apalagi, IHSG tampak belum mencapai fase jenuh jual.

"(IHSG) masih downtrend. Arah IHSG masih melemah, support 6.500 terdekat dan masih terbuka peluang untuk ditembus lagi," ungkap William.

Faktor yang membuat IHSG makin tertekan adalah pelemahan sejumlah saham milik taipan Prajogo Pangestu pasca gagal masuk ke indeks MSCI. Yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang anjlok 13,52% ke level harga Rp 6.075 per saham pada Sesi I (10/2).

Seperti diketahui, BREN punya bobot yang jumbo bagi IHSG, sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar kedua di Bursa Efek Indonesia. Selain BREN, harga saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga terjun.

Secara persentase, pelemahan harga CUAN turun lebih dalam, hingga mencapai level auto rejection bawah (ARB). Harga CUAN ambles 19,87% ke posisi Rp 9.075 per saham.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.698,6 di Pagi Ini (10/2), AKRA, TOWR, TLKM Jadi Top Losers LQ45

Berbeda, PT Petrosea Tbk (PTRO) justru bisa berbalik naik 7,29% ke level Rp 3.090 per saham. "Cuman PTRO yang rebound dari ketiga saham (Prajogo Pangestu) tersebut," tandas William.

Secara teknikal, saham pilihan (stock pick) dari William untuk perdagangan hari ini adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan mencermati support Rp 2.925 dan resistance di Rp 3.140.

William juga menyarankan buy saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dengan support di Rp 2.050 dan resistance di Rp 2.150.

Rekomendasi saham lainnya adalah PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dengan support di Rp 2.310 dan resistance pada Rp 2.560. Kemudian PT Elnusa Tbk (ELSA) memperhatikan support di Rp 420 dan resistance pada area Rp 458 per saham.

Sementara itu, Indy melirik saham yang tergolong dividen player. Seperti saham perbankan besar (big bank) yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

 

Indy juga menjagokan saham di sektor barang konsumsi primer, yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Selain itu, Indy menyarankan saham PT Astra International Tbk (ASII).

Selanjutnya: Bitcoin Terkoreksi Usai Sentuh Harga Tertinggi, Pasar Kripto Tetap Optimistis

Menarik Dibaca: Tips Memilih KPR dengan Bijak dari BCA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×