Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali meninggalkan level psikologinya di 7.000. Hingga penutupan sesi pertama perdagangan Kamis (6/2) dengan melemah 1,96% atau turun 137,37 poin ke level 6.886,86.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal, IHSG break low support psikologis 7.000 dengan validasi Indikator modern MACD yang menunjukkan pelebaran negative slope.
"Dengan demikian, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang 6.875–7.000 pada sesi kedua perdagangan hari ini," tulisnya dalam riset, Kamis (6/2).
Baca Juga: IHSG Anjlok 1,96% ke 6.886 di Sesi I Kamis (6/2), BMRI, UNVR, SMGR Top Losers LQ45
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan pelaku pasar saat ini sedang mempertimbangkan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mengalami pelemahan.
Data aktivitas sektor jasa AS secara tidak terduga melambat pada Januari 2025, di tengah permintaan yang menurun. Data PMI non-manufacture AS turun menjadi 52,8 di Januari 2025 dari 54 di Desember 2024.
"Dan juga pasar mempertimbangkan meredanya kekhawatiran atas perang dagang global setelah ada penundaan dan berharap diskusi antara Trump dan Jinping bisa terealisasi," papar Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Emiten Big Cap di Tengah Tekanan Aksi Jual
Di dalam negeri, pasar mengkhawatirkan terkait instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dan pelaksanaan APBN yang mencapai Rp 306 triliun.
Menurutnya, efisiensi APBN dan APBD tersebut dikhawatirkan akan memberikan dampak terhadap perekonomian nasional, yang dikhawatirkan berdampak negatif pada investasi publik.
Untuk sesi kedua perdagangan Kamis (6/2), Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan beli saham PT TBS Energi bk (TOBA) dengan support dan resistance di Rp 354–Rp 446.
Selanjutnya: Bitcoin Melonjak Dekati US$98.000 Setelah Eric Trump Ajak Berinvestasi dalam BTC!
Menarik Dibaca: Inilah Cara Menurunkan HbA1c yang Efektif dan Dapat Anda Terapkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News