kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

IHSG Siap Bangkit! Ini Saham Favorit Analis Menyambut Akhir 2025


Senin, 06 Oktober 2025 / 04:07 WIB
IHSG Siap Bangkit! Ini Saham Favorit Analis Menyambut Akhir 2025
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terlihat kurang bertenaga meski berulang kali menorehkan rekor tertinggi baru. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Blue Chips dan Sektor Prospektif di Akhir Tahun

Kinerja emiten yang tercermin dalam laporan keuangan kuartalan akan menjadi penentu arah IHSG selanjutnya.

Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su, memperkirakan sektor perbankan besar seperti BBCA dan BBNI akan membukukan laba yang lebih baik secara kuartalan karena adanya perbaikan pada net interest margin (NIM).

“Pun sektor konsumer serupa ICBP dan MYOR, katanya, karena didukung oleh penurunan harga komoditas,” jelasnya.

Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, menambahkan bahwa sektor properti seperti CTRA, BSDE, dan PWON juga berpeluang pulih.

“Tapi mungkin full year baru terlihat lebih baik,” tambahnya.

Hans juga menilai emiten konsumer seperti ICBP, MAPI, dan AMRT punya peluang serupa untuk bangkit.

Liza menyebut, sektor teknologi berpotensi diuntungkan jika ada katalis kontrak atau orderbook baru yang bersifat event-driven.

“Kinerja emiten transportasi dan logistik pun kerap terangkat saat terjadinya periode puncak permintaan atawa peak season jelang akhir tahun,” katanya.

Sementara Nico menilai sektor energi, teknologi, emas, non-siklikal, bahan dasar, dan industri juga berpeluang menjaring perbaikan kinerja di sisa tahun ini.

“Apabila kenaikan blue chips sudah tinggi, hal ini perlu diwaspadai agar jangan sampai mengalami penurunan,” wantinya.

Tonton: 251003 IHSG Diharapkan Pulih di Kuartal 4

Rekomendasi Saham Pilihan Analis

Liza memberikan sejumlah rekomendasi saham potensial:

  • Konsumer non-siklikal: JPFA (target Rp 2.330), ICBP (Rp 11.450), SSMS (Rp 2.400)
  • Energi: AKRA (Rp 1.630)
  • Infrastruktur: HGII (Rp 210), IPCC (Rp 1.330), PGEO (Rp 1.800)
  • Keuangan: BBRI (Rp 4.720), BMRI (Rp 6.300)
  • Barang baku dasar: ANTM (Rp 4.000)
  • Konsumer siklikal: HRTA (Rp 1.100)
  • Teknologi: CYBR (Rp 1.450)

Untuk jangka panjang, Hans menyarankan akumulasi saham-saham blue chips seperti BBCA, ASII, dan BBRI, terutama saat terjadi koreksi pasar.

“Lakukan akumulasi beli kalau terjadi koreksi di saham atau pasar saham,” sarannya.

Sementara itu, Harry merekomendasikan BBCA, TLKM, ICBP, AMRT, dan JPFA, dengan target harga masing-masing Rp 9.600, Rp 3.900, Rp 12.800, Rp 3.000, dan Rp 2.000.

“Kami menilai emiten ini defensif, memiliki fundamental kuat, dan berpotensi memberi kontribusi pada pergerakan IHSG di tengah volatilitas saham laggard,” tutupnya.

Selanjutnya: Pemerintah Tolak Setop Program MBG, Kenali Ciri-Ciri Makanan Beracun / Terkontaminasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×