kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

IHSG sesi II masih berpotensi melemah


Senin, 27 Mei 2013 / 13:55 WIB
IHSG sesi II masih berpotensi melemah
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyetujui untuk menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) alias cukai rokok mulai 1 Januari 2022.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sepanjang sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (27/5) ini, dilanda aksi jual. Indeks ditutup dengan penurunan 1,28% menjadi 5.089,137. Analis dari Milenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga memperkirakan, untuk sesi II, indeks juga masih berpotensi melemah seperti sesi sebelumnya.

Menurut Desmon, pelemahan dikarenakan sentimen regional khususnya yang berasal dari Jepang dan China, terkait prospek ekonomi yang melambat. "Hal ini menjadi faktor yang membuat hampir sebagian besar indeks di regional terkoreksi, termasuk IHSG," kata Desmon pada Senin (27/5).

Sentimen negatif lainnya menurut Desmon adalah juga dampak dari pernyataan The Fed yang akan mempercepat penyelesaian program QE3 juga masih jadi faktor yang mempengaruhi psikologis pasar. Karena itu, pelaku pasar masih wait and see dalam merespon pernyataan The Fed ini.

Desmon memperkirakan, IHSG sesi II akan terkoreksi dengan kisaran support di level 5.050 dan resistance di level 5.105. Untuk saham yang dapat diperhatikan, Desmon merekomendasikan antara lain saham WIKA, ICBP, BMRI dan juga TOTL.

Senada, analis dari PT Asjaya Indosurya Securities Dimas Adrianto mengungkapkan, pelemahan indeks di lantai bursa sesi II ini lantaran kekhawatiran pasar akan penurunan bursa global akibat aksi bank sentral. Bursa-bursa Asia hingga siang ini terlihat menguat walaupun dibuka melemah kecuali bursa Nikkei Jepang yang masih melemah.

Dari hasil pertemuan Bank of Japan (BoJ) akan kebijakan moneter pagi ini menunjukkan kekhawatiran akan pembelian Japanese Government Bond (JGB) dan menyarankan BoJ untuk memperhatikan kurangnya likuiditas di JGB market.

Liburnya bursa Amerika Serikat (AS) malam nanti juga turut membuat aktivitas perdagangan lebih sepi, total value market hingga sesi I ini tercatat sebesar Rp2,7 Triliun. Tidak ada data-data ekonomi yang akan dirilis pada siang hingga malam nanti yang dapat mempengaruhi IHSG pada sesi II nanti. Bursa berjangka DJIA tercatat menguat 0,12% sementara ini.

"Dari dalam negeri, pendapat beberapa pengamat ekonomi yang berpendapat bahwa besar kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan segera menaikkan suku bunga acuan untuk mengantisipasi kenaikan inflasi menjelang pengumuman pemerintah untuk menaikkan harga BBM pun turut menambah kekhawatiran investor," kata Dimas.

Dimas memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support di level 5.060 dan resistance di level 5.180. Untuk saham yang dapat dicermati antara lain META, MIDI, CENT, BKSL, LSIP, TBLA, KLBF dan TRIS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×