Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 50,79 poin atau 0,70% ke level 7.323,58 pada akhir perdagangan perdana tahun 2024, Selasa (2/1).
Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan melihat, pada level 7.323 ini, IHSG belum menyentuh all time high (ATH) yang berada di level 7.377.
Jika melihat level saat ini, IHSG menyisakan kenaikan 54 point lagi atau butuh kenaikan 0,7% lagi. “Sehingga, besaran kenaikan tersebut sangat memungkinkan (tercapai),” ujarnya kepada Kontan, Selasa (2/1).
Menurut Alfred, sentimen dari eksternal masih sangat kuat terhadap pergerakan IHSG di bulan Januari. Sebab, bursa saham global masih terus berada di fase up-trend.
Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) Optimistis Kinerja 2023 Sesuai Target, Simak Rekomendasi Analis
Dari domestik, sentimennya ada rilis data PMI yang meningkat, dari 51,7 naik menjadi 52,2. Lalu, inflasi yang masih terkendali atau berada di bawah konsensus ikut menjadi tenaga bagi IHSG untuk bisa menembus all time high di bulan Januari.
“Potensi kenaikan IHSG bukan karena faktor January Effect. Karena, secara historis, IHSG tidak mengalami anomali yang dinamakan January Effect,” ungkapnya.
Sentimen pergerakan IHSG masih dipengaruhi sentimen makro. Artinya, sentimen ini berdampak terhadap seluruh sektor, terkhusus saham-saham first liner atau big caps.
“Jadi untuk bulan Januari, sentimennya masih bersifat makro atau sentimen pasar. Sehingga, tidak ada sektor yang mengalami dampak khusus,” paparnya.
Baca Juga: Simak Harga Saham GOTO, KAEF, dan STRK di Penutupan Bursa Hari Pertama 2024
Di bulan Januari, Alfred memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.041 - 7.400. “Potensi IHSG akan mengalami profit taking di bulan ini juga cukup besar setelah rally kenaikan yang cukup panjang sejak awal November 2023,” tuturnya.
Sementara, Alfred memproyeksikan IHSG akan menyentuh level 7.500 - 7.700 di akhir 2024.
Sentimen besar di tahun 2024 masih berupa ekspektasi atau perkiraan berakhirnya era suku bunga tinggi. Tren penurunan suku bunga di tahun ini kemungkinan akan dimulai pada awal semester II 2024.
“Diharapkan, data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis di pekan depan nanti masih dalam tren yang sama, sehingga tidak memberikan kejutan,” ungkapnya.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,70% ke 7.323 Pada Perdagangan Perdana 2024, Berkat January Effect?
Alfred mengatakan, potensi IHSG untuk mengalami profit taking di bulan Januari ini sangat besar.
“Jadi, investor bisa cermati atau hati-hati terhadap saham-saham yang telah mengakumulasi kenaikan yang sangat tinggi sejak bulan November 2023 hingga saat ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News