Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di level 7.000 hingga akhir penutupan Rabu (20/9). Namun euforia ini hanya bersifat sementara karena IHSG rawan mengalami koreksi.
Sebagai gambaran, IHSG parkir di zona hijau dengan menguat 0,45% atau naik 31,36 poin ke level 7.011,68. Sepanjang tahun, IHSG sudah menguat 2,35%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan penguatan IHSG dalam dua hari terakhir terjadi karena aski beli bersih alias net buy oleh investor asing.
Memang jika dicermati investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 795,96 miliar pada Rabu (20/9). Di sisi lain, sepanjang 2023 ini asing masih membukukan net sell Rp 2,75 triliun.
Baca Juga: IHSG Tembus 7.000, Begini Proyeksi dan Rekomendasi Saham Untuk Kamis (21/9)
Herditya mencermati, secara teknikal dalam timeframe menengah IHSG berpeluang untuk melanjutkan penguatannya. Namun dalam jangka pendek IHSG akan mengalami koreksi.
"Dalam jangka pendek IHSG akan mengalami koreksi terlebih dahulu. Namun koreksi ini dapat dikatakan wajar saja," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (20/9).
Herditya memproyeksikan pada perdagangan Kamis (20/9), IHSG akan turun dari posisi 7.000. Namun investor dapat mencermati area support di level 6.900.
"Selama IHSG masih bertahap di area 6.900, masih ada peluang IHSG kembali menguat secara terbatas," ucap dia.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan pergerakan IHSG masih tergantung dengan keputusan The Fed.
Hingga saat ini, pelaku pasar masih berekspektasi bahwa The Fed masih akan mempertahankan tingkat suku bunga dalam FOMC pada September 2023.
Nico bilang kalau Jerome Powell, Gubernur The Fed akan menahan suku bunga bahkan hingga akhir tahun, maka pelaku pasar akan merespon sangat positif.
"Namun apabila ternyata Powell menaikkan tingkat suku bunga dan akan menaikkan tingkat suku bunga lagi hingga akhir tahun, pasar akan bereaksi negatif," jelasnya.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menuturkan pelaku juga menunggu keputusan The Fed.
Nafan menyebut investor bisa mencermati sektor energi dan bahan baku. Pasalnya, kedua sektor ini akan mendapat angin segar dari pemulihan ekonomi global.
Baca Juga: IHSG Tembus di Atas 7.000, Begini Prediksi Hingga Akhir Tahun
"Kebijakan politik luar negeri Rusia yang membatasi suplai minyak melalui OPEC+ akan mendukung permintaan substitusi energi," jelasnya.
Sementara Nico masih menjagokan sektor perbankan dan konsumen primer. Selain itu, investor juga dapat mencermati sektor energi, transportasi & logistik serta industri.
"Untuk target indeks di akhir tahun, kami masih menunggu hingga akhir kuartal III-2023 sebelum melakukan revisi," tutur Nico.
Sementara secara teknikal, Nafan memproyeksikan IHSG akan berada di level 7.381 pada akhir 2023. Sedangkan Mirae Asset Sekuritas memasang target IHSG di 7.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News