Reporter: Recha Dermawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hingga tutup pasar hari ini. Rabu (27/9), IHSG naik 0,20% atau 14,03 poin ke 6.937,83 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto memprediksikan, untuk perdagangan Jumat (29/9), IHSG masih akan berusaha untuk bertahan di atas area support 6.900 dan resistance 6.920.
Menurutnya tekanan jual dari investor asing perlu diwaspadai. Sebulan terakhir terdapat capital outflow sekitar Rp 4 triliun, dan sepekan terakhir masih berlanjut mencapai sekitar Rp 710 miliar.
“Capital outflow ini juga tercermin pada pelemahan nilai kurs rupiah yang saat ini mencapai Rp 15.529 per dolar AS. Ekspektasi akan kenaikan suku bunga the Fed di sidang berikutnya pada bulan November menjadi faktor utama,” kata Pandhu kepada Kontan.co.id, Rabu (27/9).
Baca Juga: Intip Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Jumat (29/9)
Hal tersebut dikhawatirkan akan memberikan tekanan pada pertumbuhan ekonomi global. Pasar merespons dengan kenaikan imbal hasil yield US Treasury yang melonjak di atas level 4,5% menjadi level tertinggi sejak 2007.
Sedangkan pasar saham terkoreksi karena ada potensi risiko yang meningkat di masa mendatang.
Data ekonomi berikutnya yang perlu diperhitungkan adalah pengumuman PDB Amerika, yang oleh konsensus diperkirakan akan mencapai level 2,2% QoQ, meningkat dari kuartal sebelumnya di level 2%.
Baca Juga: IHSG Naik 0,20% ke 6.937 Rabu (27/9), MEDC, HRUM, AKRA Top Gainers LQ45
Adapun menurut Pandhu, saham yang menarik diperhatikan untuk besok adalah Blue Bird Grup (BIRD) karena saham ini mulai ada tanda-tanda pergerakan setelah beberapa pekan membentuk area support di 1.900.
Namun pada hari ini ada kenaikan membentuk candle bullish disertai peningkatan volume sehingga membuka peluang kenaikan lanjutan dengan target harga ke kisaran Rp 2.100-Rp 2.250.
Miratel (MTEL) juga menarik karena hari ini juga mulai rebound setelah beberapa hari sebelumnya mengalami koreksi signifikan, dengan target harga saham antara lain Rp 720-Rp 730.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News