Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar saham Indonesia terlihat semakin bersinar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh level tertinggi (all time high) pada hari ini Jumat (5/1).
Pada sesi I hari ini, Jumat (5/1) IHSG kembali menguat 0,24% atau 17,73 poin ke 7.377,5. Namun, di akhir perdagangan hari ini, IHSG ditutup melemah 9,14 poin atau 0,12% ke 7.350,61.
Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, kenaikan IHSG yang terjadi di pekan pertama awal tahun ini merupakan lanjutan dari kenaikan IHSG sejak November 2023 lalu.
"Menurut saya, pasar saham Indonesia tidak mengalami anomali January Effect," kata Alfred kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).
Baca Juga: IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru, Potensial Menuju Level 7.600?
"Sejauh ini kami masih pada target tersebut, meskipun hari ini IHSG sudah sempat menembus 7.400 pada siang tadi," tuturnya.
Penopang kenaikan IHSG hari ini berasal dari sektor perbankan, yaitu empat big cap perbankan, BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI, yang hari ini juga telah menembus level tertingginya sepanjang sejarah.
Saham lainnya, datang dari sektor komoditi, seperti AMMN dan MDKA. Menyoroti hal tersebut, Alfred berpendapat bahwa optimistis dari market terhadap pasar saham menjadi sentimen utamanya.
"Sentimennya masih berasal dari sentimen market, optimisme investor terhadap pasar saham terarah kepada saham-saham Blue Chip atau First Liner," imbuhnya.
Baca Juga: Melongok Racikan Investasi ala Henry Mixson, Country Manager Igloo
Secara sektoral, Alfred menjagokan sektor-sektor besar, di antaranya sektor perbankan, sektor telekomunikasi, sektor konsumer, dan sektor properti. Kondisi ekonomi yang masih solid di tahun ini dan proses restrukturisasi kredit oleh dampak pandemi, yang tengah berjalan dengan baik menjadi pendukung pergerakan sektor perbankan.
Sementara pada sektor properti, akan mendapat sentimen kuat dari rencana penurunan suku bunga di tahun ini. Dari kondisi IHSG yang telah kembali menyentuh all time high, Alfred menyarankan untuk mencermati saham-saham lapis dua, yang memiliki fundamental baik.
"Potensi IHSG mengalami profit taking di bulan Januari ini sangat besar, jadi cermati (hati-hati) terhadap saham-saham yang telah mengakumulasi kenaikan yang sangat tinggi sejak November sampai saat ini," lanjut dia.
Meskipun IHSG telah menyentuh all time high-nya, target IHSG Alfred pada tahun ini tetap berada di kisaran 7.500 - 7.700.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.377, Sektor Transportasi & Keuangan Memimpin di Sesi I Jumat (5/1)
Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, kenaikan IHSG bisa dikatakan karena adanya January Effect. Adapun, saham-saham yang menguat hari ini didorong oleh beberapa sentimen positif, yaitu suku bunga yang diprediksi akan turun, naiknya upah PNS atau ASN dan juga UMR.
"Dari saham-saham yang sudah naik di hari ini, akan terus naik hingga akhir bulan. Demikian juga yang sudah naik di Januari ini akan terus naik di bulan-bulan mendatang," kata Budi kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).
Budi masih memprediksi IHSG di tahun akan bergerak kisaran 8.000. Budi bilang, IHSG mungkin saja bisa mencapai ke 8.200 hingga 8.500, atau lebih. Namun, jika hal tersebut terjadi, akan membuat potensi kenaikan di tahun-tahun berikutnya tidak bisa melebih target yang ia buat.
Saham-saham pilihan Alfred di tahun ini datang dari berbagai sektor. Di sektor properti, Alfred merekomendasikan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target harga Rp Rp 1.360 per saham, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan target harga Rp 840 per saham, dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dengan target harga Rp Rp 138 per saham.
Baca Juga: Barito (BREN) Kandidat Kuat Masuk Indeks MSCI, Antam (ANTM) Berpeluang Terdepak
Di sektor telekomunikasi, Alfred merekomendasikan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 4.850 per saham.
Lalu, di sektor perbankan ada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan target harga Rp Rp 6.575 per saham, PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan target harga Rp 6.475 per saham, dan PT Bank Tabungan Negara (BBTN) dengan target harga Rp 1.600 per saham.
Terakhir, sektor konsumer siklikal dan non siklikal, saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dengan target harga Rp 2.900 per saham, PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 6.950 per saham, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan target harga Rp 2.850 per saham, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target harga Rp 7.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News