Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
Walaupun memungkinkan terjadi koreksi, Valdy melihat tetap ada sentimen-sentimen positif yang menyelimuti pasar, di antaranya perombakan susunan manajemen dari sejumlah perusahaan BUMN dan penyusunan Omnibus Law oleh Pemerintah RI.
Naskah akademis Omnibus Law tersebut akan diserahkan kepada Badan Legislasi DPR sebelum masa reses pada 12 Desember 2019.
Selain itu, investor masih menunggu rilis data penjualan eceran Oktober 2019.
Sebelumnya telah dirilis data mengenai Indeks Keyakinan Konsumen yang naik dari sebelumnya 118,4 di Oktober 2019 menjadi 124,2 di November 2019. Kedua data tersebut merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur konsumsi rumah tangga di Indonesia.
Baca Juga: IHSG menguat ke atas level 6.200 pada Senin pagi
Konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dari eksternal, Valdy melihat penguatan IHSG didasari oleh ekspektasi tercapainya kesepakatan antara AS dengan China sebelum 15 Desember 2019.
Data terbaru yang menunjukkan, penurunan ekspor China sebesar 1,1% yoy di November 2019 dapat mendorong tercapainya kesepakatan tersebut.
Chris melihat hal yang sama, dari sentimen global, penguatan hari ini didorong optimisme pasar terhadap perang dagang yang mulai mereda.
Sementara dari domestik, adanya perombakan jajaran direksi di BUMN dan penguatan nilai rupiah menjadi faktor penguat IHSG hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News