kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG naik tipis hari ini, simak proyeksi analis untuk perdagangan Selasa (10/12)


Senin, 09 Desember 2019 / 18:39 WIB
IHSG naik tipis hari ini, simak proyeksi analis untuk perdagangan Selasa (10/12)
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di BEI.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,11% ke level 6.193,79 pada akhir perdagangan Senin (9/12). Penguatan IHSG ini diperkirakan masih akan berlanjut pada perdagangan Selasa (10/12).

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony melihat IHSG masih akan menguat ke level support 6.160 dan resistance 6.220.

"Mulai terlihat pudarnya isu-isu negatif yang beredar, ditambah faktor window dressing Desember ini," kata Chris ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (9/12).

Baca Juga: IHSG menguat tipis 0,11% ke 6.193 di akhir perdagangan Senin (9/12)

Isu-isu negatif yang dimaksud seperti perang dagang, gagal bayar, dan aksi jual asing yang mulai menurun. Asal tahu saja, berdasar RTI asing tercatat buy Rp 604,32 miliar pada perdagangan sepekan terakhir.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi pasar besok akan cenderung terkoreksi, sebab IHSG rawan mengalami profit taking.

"Secara teknikal IHSG membentuk pola candlestick menyerupai doji star yang disertai oleh indikasi overbought pada indikator stochastic," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (9/12).

Ia melanjutkan, saham-saham konstruksi bangunan, terutama WIKA, WSKT dan PTPP rawan mengalami profit taking memanfaatkan rally dalam sepekan terakhir. Oleh karenanya, Valdy memperkirakan IHSG besok cenderung terkoreksi di level support 6.150 dan resistance 6.220.

Walaupun memungkinkan terjadi koreksi, Valdy melihat tetap ada sentimen-sentimen positif yang menyelimuti pasar, di antaranya perombakan susunan manajemen dari sejumlah perusahaan BUMN dan penyusunan Omnibus Law oleh Pemerintah RI.

Naskah akademis Omnibus Law tersebut akan diserahkan kepada Badan Legislasi DPR sebelum masa reses pada 12 Desember 2019.

Selain itu, investor masih menunggu rilis data penjualan eceran Oktober 2019.

Sebelumnya telah dirilis data mengenai Indeks Keyakinan Konsumen yang naik dari sebelumnya 118,4 di Oktober 2019 menjadi 124,2 di November 2019. Kedua data tersebut merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur konsumsi rumah tangga di Indonesia.

Baca Juga: IHSG menguat ke atas level 6.200 pada Senin pagi

Konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dari eksternal, Valdy melihat penguatan IHSG didasari oleh ekspektasi tercapainya kesepakatan antara AS dengan China sebelum 15 Desember 2019.

Data terbaru yang menunjukkan, penurunan ekspor China sebesar 1,1% yoy di November 2019 dapat mendorong tercapainya kesepakatan tersebut.

Chris melihat hal yang sama, dari sentimen global, penguatan hari ini didorong optimisme pasar terhadap perang dagang yang mulai mereda.

Sementara dari domestik, adanya perombakan jajaran direksi di BUMN dan penguatan nilai rupiah menjadi faktor penguat IHSG hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×