Reporter: Dian Sari Pertiwi, Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat mencapai level terendah 5.855 atau turun 1,74%, IHSG kembali menanjak. Senin (14/5) pukul 11.11 WIB, IHSG tercatat memperkecil penurunan menjadi 0,92% ke 5.902,24.
Kepala Riset Narada Kapital Kiswoyo Adi Joe bilang saham-saham blue chip yang paling terpengaruh jika ada sentimen negatif seperti aksi teror bom ini. "Saham-saham blue chip banyak terpengaruh karena paling banyak diperjualbelikan," ujar Kiswoyo.
Mengutip Bloomberg, saham-saham yang tergabung dalam LQ45 merosot paling dalam sebesar 1,94% ketimbang indeks lainnya. Selanjutnya disusul oleh indeks saham di sektor consumer goods yang melorot 1,83% dan sektor infrastruktur 1,87%.
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menilai, faktor psikologis masih mempengaruhi pergerakan IHSG. "Faktor keamanan memang cukup mempengaruhi psikologis," ujar Nafan.
Nafan memprediksi pergerakan IHSG hari ini masih bertahan di zona merah. Pelemahan indeks masih berlanjut ini juga didukung oleh minimnya sentimen positif seperti data pertumbuhan ekonomi dan data makro. "Saat ini pasar masih menanti data-data makro seperti pertumbuhan ekonomi, dan pasar menunggu data neraca perdagangan bulan April yang akan dirilis besok," kata Nafan.
Meski melorot, pasar antusias melakukan pembelian. Mengutip data dari RTI, asing masih membukukan pembelian sebesar Rp 314,81 miliar.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengatakan, dalam kondisi saat ini, investor diminta untuk lebih berhati-hati. "Buy on weakness dan berhati-hati, trading jangka pendek saja," kata Lanjar.
Lanjar merekomendasikan sektor pertambangan dan industri dasar untuk perdagangan sepekan. Saham yang nisa dilirik adalah ADRO, ITMG, TINS, PTRO, ELSA, CPIN dan SMGR
Sebelumnya, Lanjar memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berada di di kisaran 5.900-6.000. Namun, adanya teror bom di Surabaya menyebabkan kisaran perdagangan bisa bergeser. "Hari ini jadi 5.860-5.960," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News