Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Bursa Asia cenderung bergerak mixed dengan dibuka kompak pada zona negatif dan ditutup menguat tipis. Bursa Jepang sempat tertekan dikarenakan komposisi investor asing terus melakukan aksi jual terlihat pada data investasi asing pada saham maupun obligasi. Namun, tekanan tersebut tidak berlangsung lama seiring pelemahan nilai tukar Yen di tengah perdagangan.
Lanjar bilang, penguatan harga minyak mentah hingga mampu ditas $45 per barrel pasca negatifnya data persediaan minyak di AS menjadi faktor lain pendorong pengutan pada mayoritas bursa Asia.
Sedangkan Bursa Eropa dibuka pada zona negatif setelah data industrial productions berkontraksi dengan ekspektasi di level 0.2% dari 0.8%. Namun di tengah perdagangan, mencoba menguat dipimpin perusahaan energi yang didukung oleh kenaikan harga minyak pasca IEA (Internasional Energy Agency) memberikan signal bahwa surplus minyak global pada semester I 2016 akan lebih kecil dari ekspektasi.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang akan mempengaruhi pasar di akhir pekan adalah data ekonomi di German di mana terdapat data Inflasi dan GDP dengan survey yang kurang baik. GDP Eropa dan penjualan ritel di AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News