Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguat pada perdagangan Jumat (13/5) besok. Pasalnya, indikator teknikal indeks masih menunjukkan momentum positif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities mengatakan, secara teknikal IHSG terkonsolidasi pada MA7 dan berhasil bertahan di atas 4800. Indikasi cukup positif dengan indikator stochastic yang bergerak kian menguat didampingi penguatan histogram pada indikator MACD. Pendeteksi trend pada indikator ADX pun terlihat mulai terlihat keluar dari bearish trend jangka pendeknya.
Oleh karena itu, Lanjar memperkirakan IHSG masih akan bergerak mencoba menguat pada perdagangan selanjutnya dengan range pergerakan 4.794-4.835. "Saham-saham yang dapat dicermati di antaranya ASRI, BDMN, BKSL, BWPT, CPIN, INCO, KRAS, MPPA." katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Kamis (12/5).
Hari ini, IHSG pun demikian bergerak cenderung mixed dengan ditutup menguat tipis 3.35 poin sebesar 0.07% di level 4803.32 meskipun dengan volume yang cenderung sepi.
Investor asing lebih mendominasi melakukan aksi beli dengan tercatat net buy Rp 368.53 miliar yang merupakan terbesar bulan ini. Terlihat Saham TLKM masih menjadi target utama investor asing pada perdagangan hari ini dengan pembelian bersih sebesar 316.30 Miliar rupiah.
Bursa Asia cenderung bergerak mixed dengan dibuka kompak pada zona negatif dan ditutup menguat tipis. Bursa Jepang sempat tertekan dikarenakan komposisi investor asing terus melakukan aksi jual terlihat pada data investasi asing pada saham maupun obligasi. Namun, tekanan tersebut tidak berlangsung lama seiring pelemahan nilai tukar Yen di tengah perdagangan.
Lanjar bilang, penguatan harga minyak mentah hingga mampu ditas $45 per barrel pasca negatifnya data persediaan minyak di AS menjadi faktor lain pendorong pengutan pada mayoritas bursa Asia.
Sedangkan Bursa Eropa dibuka pada zona negatif setelah data industrial productions berkontraksi dengan ekspektasi di level 0.2% dari 0.8%. Namun di tengah perdagangan, mencoba menguat dipimpin perusahaan energi yang didukung oleh kenaikan harga minyak pasca IEA (Internasional Energy Agency) memberikan signal bahwa surplus minyak global pada semester I 2016 akan lebih kecil dari ekspektasi.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang akan mempengaruhi pasar di akhir pekan adalah data ekonomi di German di mana terdapat data Inflasi dan GDP dengan survey yang kurang baik. GDP Eropa dan penjualan ritel di AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News