Reporter: Chindy Puri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,12% ke level 6.031,11 pada perdagangan Kamis (2/11) setelah mencapai rekor tertinggi hari sebelumnya. Setiap IHSG mencetak rekor baru, hal ini berpeluang besar terjadi.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada memprediksi, IHSG akan terkonsolidasi selama dua hari setelah menyentuh level terbaru. "Seperti biasanya ketika IHSG menyentuh level terbarunya pasti kan akan terkena profit taking. Itu lah yang terjadi pada IHSG," kata Reza.
Indeks cenderung optimistis pada awal perdagangan hingga sesi kedua sebelum akhirnya melandai di zona merah. Reza menilai, kenaikan IHSG pada awal hingga pertengahan perdagangan merupakan imbas dari pergerakan bursa saham Asia dan Amerika semalam yang ditutup positif. Pelaku pasar juga menaggapi positif hasil di pertemuan The Fed yang masih mempertahankan kebijakan moneternya.
Reza melihat, sentimen dari domestik masih positif. Data inflasi masih terkendali dan data makroekonomi cukup baik. Pergerakan bursa saham global diprediksi positif dengan rilis kinerja emiten dan juga imbas dari hasil pertemuan The Fed. "Tapi karena IHSG sudah menyentuh level tertinggi terbarunya, pasar kemudian memanfaatkan kondisi tersebut untuk profit taking," tuturnya kembali.
Sentimen global yang akan mendorong pergerakan IHSG besok adalah terpilihnya Jerome Powell sebagai Gubernur The Fed yang baru menggantikan Janet Yellen. Menurut Reza hal itu akan menjadi pertimbangan buat pelaku pasar. Hal yang menjadi perhatian pasar adalah keputusan Powell untuk menaikkan suku bunga lebih agresif atau sebaliknya dari Yellen.
Sementara dari domestik, Reza menghimbau pelaku pasar perlu memperhatikan pergerakan nilai rupiah yang terlihat cenderung tertahan. Dia memprediksikan, IHSG besok terkonsolidasi di level support 6.015-6.025 dan resistance 6.048-6.052.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News