Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terus bergerak di zona hijau dan mencoba mencapai rekor baru, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru ditutup melorot 7,04 poin atau 0,12% ke level 6.031,11 pada Kamis (2/11). Indeks bergerak di zona merah dalam sekitar setengah jam terakhir menjelang tutup pasar.
Sebanyak 200 saham melemah, 135 saham menguat dan 136 saham bergerak mendatar. Nilai dan volume transaksi bursa hari ini cukup besar seiring adanya dua transaksi besar di pasar negosiasi.
Total volume transaksi bursa mencapai 10,15 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 12,36 triliun. Ada transaksi saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) senilai Rp 3,6 triliun dan PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) Rp 1,1 triliun di pasar negosiasi.
Dari indeks sektoral, enam sektor memberati laju IHSG. Penurunan terbesar tampak pada sektor barang konsumer yang melorot 1,46% dan sektor perdagangan 1,18%.
Sektor manufaktur turun 0,72%. Sektor pertambangan melorot 0,53%. Sektor konstruksi turun 0,37% dan sektor perkebunan melorot 0,24%.
Empat sektor yang masih menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur 1,06%. Sektor aneka industri menguat 0,77% dan sektor keuangan naik 0,71%. Sektor industri dasar naik tipis 0,19%.
Barisan top losers pada indeks LQ45 hari ini adalah PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang harga sahamnya melorot 7,31%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 5,63%, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan penurunan 2,54%.
Pada posisi sebaliknya, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) memimpin top gainers dengan kenaikan harga 5,73%, disusul oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) 4,86%, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 4,12%.
Di pasar reguler, asing mencatatkan pembelian bersih Rp 391 miliar. Sedangkan di seluruh pasar, asing mencatat penjualan bersih Rp 4,49 triliun. Penjualan bersih ini terjadi pada saham SMMA senilai Rp 3,6 triliun yang terjadi di pasar negosiasi.
Sedangkan pembelian bersih asing tampak pada tiga saham bank, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 162,4 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 79,1 miliar, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 50,1 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News