Reporter: Andy Dwijayanto, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berfluktuasi pada perdagangan di tengah komentar The Fed, Selasa (24/5). Mengacu data RTI, indeks naik 0,11% ke level 4.747,791 pukul 09.17 WIB.
Tercatat 95 saham bergerak naik, 67 saham bergerak turun, dan 70 saham stagnan. Perdagangan pagi ini melibatkan 480 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 401 miliar.
Tujuha indeks sektoral menjaga laju IHSG di zona hijau. Sektor aneka industri memimpin penguatan 0,73%, dan diikuti infrastruktur niak 0,21% serta manufaktur naik 0,15%.
Sementara, tiga sektor yang memerah antara lain; perdagangan turun 0,12%, konstruksi turun 0,10, dan pertanian turun 0,09%.
Di samping itu, aksi beli asing turut menopang IHSG pagi ini. Di pasar reguler, net buy asing sekitar Rp 12,107 miliar dan net buy asing keseluruhan perdagangan sekitar Rp 11,130 miliar.
Pada perdagangan hari ini, IHSG masih berpotensi untuk melanjutkan penguatannya. Penguatan kemarin membentuk candle white marubozu dengan volume yang cukup tinggi. Penguatan rupiah juga menjadi sentimen positif lanjutan.
"IHSG akan bergerak dengan support 4.710 dan resistance 4.790," ujar David Sutyanto, Analis First Asia Capital dalam Market Research.
Bursa Asia melemah
Di sisi lain, bursa saham Asia dibuka turun untuk pertama kalinya dalam tiga hari, karena penguatan yen membebani eksportir di Jepang dan meningkatnya spekulasi bahwa Amerika Serikat (AS) lebih dekat dengan menaikkan suku bunga.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2 % menjadi 125,91 pada pukul 09:04 pagi waktu Tokyo, Selasa (24/5). Indeks Topix Jepang turun 0,5 % setelah yen menguat 0,8 % terhadap dollar AS pada hari Senin (23/5).
Sebelumnya, indeks S&P 500 tergelincir 0,2 % karena meningkatnya jumlah pejabat Federal Reserve yang muncul untuk menyokong kasus untuk biaya pinjaman yang lebih tinggi pada tahun ini. Pedagang telah meningkatkan probabilitas tingkat yang lebih tinggi untuk bulan depan di 32 %, naik dari 4 % pada pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News