Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG diramal menguat pada Jumat (19/8). IHSG hari ini diprediksi melanjutkan penguatan sebesar 0,74% ke level 7.186,56 pada perdagangan Kamis (18/8) kemarin.
IHSG secara teknikal, menurut analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan, berhasil menjaga posisinya di atas lower bound rising rectangle. Artinya, tren bullish IHSG masih cukup kuat untuk saat ini.
Terlebih lagi, Stochastic RSI kembali berpeluang membentuk golden cross di area jenuh jual jika IHSG bertahan di 7.180 pada Jumat (19/8) hari ini.
IHSG berpotensi uji level 7.200 sebagai resistance jika penguatan berlanjut pada hari ini dengan support di level 7.080.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,74% ke 7.186 Pada Perdagangan Kamis (18/8), Sektor Energi Naik Tinggi
Valdy memperkirakan, IHSG akan kembali ditopang oleh rebound saham-saham komoditas, terutama produsen batubara, seperti ADRO, HRUM, dan PTBA. Hal ini sejalan dengan rebound signifikan harga batubara dalam beberapa hari terakhir.
Harga batubara telah kembali ke atas US$ 400 per ton per 17 Agustus 2022.
"Rebound harga batubara ini salah satunya dipicu ekspektasi peningkatan demand dari negara-negara di Eropa di tengah persiapan memasuki musim dingin," ucap Valdy, Kamis (18/8).
Dari dalam negeri, IHSG juga terdorong optimisme pelaku pasar cenderung tinggi menyusul penyampaian asumsi dasar makro dalam RAPBN 2023. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,3% year on year (yoy) di 2023.
Sementara, inflasi diperkirakan sebesar 3,3% yoy, jauh lebih rendah dari inflasi per Juli 2022 yang di 4,94% yoy. Asumsi ini memperkuat keyakinan bahwa lonjakan inflasi yang tengah terjadi bersifat temporer.
Seiring proyeksi IHSG yang diramal menguat hari ini, Valdy juga menyarankan pelaku pasar untuk mencermati CPIN, JPFA, WMUU, KRAS, ANTM, dan TLKM pada Jumat (19/8).
Baca Juga: Harga Batubara Reboud, Berikut Prediksi IHSG pada Perdagangan Jumat (19/8)
Di sisi lain, analis Indo Premier Sekuritas Mino juga memprediksi IHSG akan melanjutkan kenaikannya. Support IHSG diperkirakan berada di level 7.145 dengan resistance di level 7.220.
"Data neraca transaksi berjalan, peluang masih berlanjutnya aksi beli investor asing, dan pergerakan harga komoditas akan menjadi sentimen yang menggerakkan IHSG," kata Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (18/8).
Mino pun merekomendasikan buy TLKM dan ADRO, serta buy on weakness BBTN dan INCO.