Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,74% ke level 7.186,56 pada perdagangan Kamis (18/8). Investor asing mencatatkan aksi beli dengan nilai bersih Rp 1,08 triliun di seluruh pasar.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, kenaikan IHSG pada hari ini didorong oleh optimisme pelaku pasar terhadap prospek ekonomi 2023 setelah pidato Presiden Jokowi tentang RAPBN 2023. Berlanjutnya aksi beli investor asing dan naiknya harga batubara juga menjadi sentimen positif tambahan.
Untuk perdagangan Jumat (19/8), Mino memprediksi IHSG akan melanjutkan kenaikannya. Support IHSG diperkirakan berada di level 7.145 dengan resistance di level 7.220.
"Data neraca transaksi berjalan, peluang masih berlanjutnya aksi beli investor asing, dan pergerakan harga komoditas akan menjadi sentimen yang menggerakkan IHSG esok hari," kata Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (18/8).
Baca Juga: IHSG Menguat 0,74% ke 7.186 Pada Perdagangan Kamis (18/8), Sektor Energi Naik Tinggi
Secara teknikal, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga melihat, IHSG menjaga posisinya di atas lower bound rising rectangle. Artinya, tren bullish IHSG masih cukup kuat untuk saat ini.
Terlebih lagi, Stochastic RSI kembali berpeluang membentuk golden cross di area jenuh jual jika IHSG bertahan di 7.180 pada Jumat (19/8). IHSG berpotensi uji level 7.200 sebagai resistance jika penguatan berlanjut pada esok hari dengan support di level 7.080.
Valdy memperkirakan, IHSG akan kembali ditopang oleh rebound saham-saham komoditas, terutama produsen batubara, seperti ADRO, HRUM, dan PTBA. Hal ini sejalan dengan rebound signifikan harga batubara dalam beberapa hari terakhir.
Harga batubara telah kembali ke atas US$ 400 per ton per 17 Agustus 2022.
"Rebound harga batubara ini salah satunya dipicu ekspektasi peningkatan demand dari negara-negara di Eropa di tengah persiapan memasuki musim dingin," ucap Valdy.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,74% ke 7.186 Pada Perdagangan Kamis (18/8), Sektor Energi Naik Tinggi
Dari dalam negeri, optimisme pelaku pasar cenderung tinggi menyusul penyampaian asumsi dasar makro dalam RAPBN 2023. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,3% year on year (yoy) di 2023.
Sementara, inflasi diperkirakan sebesar 3,3% yoy, jauh lebih rendah dari inflasi per Juli 2022 yang di 4,94% yoy. Asumsi ini memperkuat keyakinan bahwa lonjakan inflasi yang tengah terjadi bersifat temporer.
Valdy menyarankan pelaku pasar untuk mencermati ADRO, HRUM, PTBA, CPIN, JPFA, WMUU, KRAS, ANTM, dan TLKM pada Jumat (19/8). Sementara Mino merekomendasikan buy TLKM dan ADRO, serta buy on weakness BBTN dan INCO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News