Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di posisi 6.812,19 setelah ditutup naik 0,89% pada Jum'at (16/12). Setelah memerah di pekan awal Desember, IHSG berbalik menguat 1,45% sepanjang pekan lalu.
Mengawali perdagangan pekan ini, IHSG berpeluang mengalami fluktuasi pada Senin (19/12). CEO Edvisor.id Praska Putrantyo menyoroti, pelaku pasar menantikan rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Praska memprediksi, BI bakal mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps). Langkah ini untuk menyesuaikan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS) oleh The Fed, serta Bank Sentral Eropa yang masing-masing menaikkan 50 bps pada pekan lalu.
"Terlebih pasca sikap The Fed yang masih konsisten melanjutkan kenaikan suku bunga acuan untuk meredam inflasi ke target jangka panjang," kata Praska kepada Kontan.co.id, Minggu (18/12).
Baca Juga: Intip Saham-Saham yang Banyak Diminati Asing Selama Sepekan Ini
Praska melihat IHSG berpotensi melemah terbatas untuk perdagangan Senin. Pergerakan IHSG ditaksir berada pada area 6.715 - 6.850.
Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang punya kalkulasi berbeda. Alrich memperkirakan IHSG Senin masih akan berfluktuasi, tapi dengan potensi rebound ke kisaran resistance 6.850 -6.880.
Menurut Alrich, pasar mengekspektasikan BI akan memperlambat kenaikan suku bunga acuan di bulan ini. Arah kebijakan moneter yang tidak agresif berpotensi mendorong penguatan rupiah mendekati level Rp 15.400 per dolar AS.
"Saham-saham bluechip, terutama di sektor keuangan atau bank diperkirakan kembali menjadi penopang IHSG," imbuh Alrich.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menambahkan, pelaku pasar juga akan mencermati rilis tingkat kredit periode November yang diperkirakan kembali tumbuh.
Baca Juga: Asing Keluar dari Bursa, Saham-Saham Ini Paling Banyak Dilepas Selama Sepekan
Cheril juga menyoroti kenaikan harga komoditas yang disebabkan meluasnya pelonggaran aktivitas masyarakat di China. Sehingga, permintaan terhadap sejumlah komoditas turut meningkat.
Prediksi Cheril, IHSG berpotensi menguat dengan rentang 6.750 - 6.880. Cheril menjagokan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan target harga Rp 1.800 dan PT Timah Tbk (TINS) dengan target harga Rp 1.250.
Saham lain yang menarik dilirik adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan target harga Rp 42.000. Senada, Praska juga ikut melihat katalis positif yang masih menaungi komoditas energi.
Praska merekomendasikan buy saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan target harga Rp 1.850. Kemudian saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) target harga Rp 190.
Rekomendasi lainnya adalah saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Target harga masing-masing adad di Rp 1.900 dan Rp 2.100.
Baca Juga: Adaro Minerals (ADMR) Jadi Saham Paling Cuan di Dunia
Alrich turut menjagokan saham ANTM, HRUM, dan PGAS. Selain itu, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga menarik dicermati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News