kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45889,70   15,31   1.75%
  • EMAS1.360.000 0,74%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Bersiap Kembali Menguat di Perdagangan Senin (24/6), Simak Rekomendasi Sahamnya


Minggu, 23 Juni 2024 / 16:46 WIB
IHSG Bersiap Kembali Menguat di Perdagangan Senin (24/6), Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. analis memberikan rekomendasi saham untuk awal pekan


Reporter: Muhammad Musa | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,89% atau naik sebesar 60,66 poin ke angka 6.879,98 pada Jumat (21/6). Kendati demikian, bersamaan dengan ini, nilai tukar rupiah justru melemah sebesar 12% menjadi Rp 16.450 per dolar Amerika Serikat (AS). 

IHSG diprediksi melanjutkan penguatan sejalan dengan keluarnya saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dari Papan Pemantauan Khusus (PPK). Pada awal pekan, IHSG diproyeksi bergerak di kisaran level support 6.860 dan resistance di angka 6.950, Senin (24/6).

Secara global, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang melihat, indeks Wall Street menunjukkan tren positif, Jumat (21/6). Meski indeks Standard and Poor's (S&P) 500 tertekan, menurutnya, penguatan ini merupakan akibat dari pullback pada harga saham NVIDIA.

Wall Street masih ditopang optimisme pemangkasan suku bunga acuan the Fed di Federal Open Market Committee (FOMC) September 2024 sebesar 59,5% berkaca dari CME FedWatch Tools. Pelaku pasar akan menantikan pidato petinggi the Fed bersamaan dengan perilisan data Personal Consumption Expenditure (PCE) sebagai salah satu indikator inflasi penting di AS.

Alrich menyebut, pelemahan pada rupiah bertolak belakang dengan adanya penguatan yang terjadi pada IHSG. Menurutnya, penguatan harga saham BREN pasca keluar dari Papan Pemantauan Khusus (PPK) turut memicu penguatan signifikan pada sejumlah saham bluechip pada Jumat (21/6).

Baca Juga: Prospek Emiten Pelat Merah Belum Bergairah, Cermati Saham Pilihan Analis

Dirinya menilai, kondisi dan sentimen pasar ke depan tidak jauh berbeda dari perdagangan terakhir, Jumat (21/6). “Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut di awal pekan mengingat tidak banyak perubahan sentimen dari Jumat (21/6),” kata Alrich kepada Kontan, Minggu (23/6).

Sedangkan, sentimen daripada domestik berasal dari keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 6,25%. BI akan mengoptimalkan upaya intervensi menggunakan sejumlah instrumen moneter untuk menarik inflow kembali ke Indonesia dalam rangka mengembalikan stabilitas nilai tukar Rupiah.

Sementara itu, Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi memperkirakan, IHSG akan bergerak menguat terbatas dalam rentang level support 6.760 dan resistance 6.978 pada Senin (24/6).

Hal ini berdasarkan Indikator moving average convergence/divergence (MACD) yang mulai menunjukkan tren penguatan serta indikator Relative Strength Index (RSI) yang mulai menjauh dari area jenuh jualnya.

Dari dalam negeri, pelemahan Rupiah yang terus terjadi akan direspon negatif oleh pasar akibat beberapa emiten. Hal ini dilihat dari sektor industri dan farmasi yang banyak daripada raw materialnya diimpor dalam dolar AS.

Adapun dari eksternal, perilisan data pesanan durable goods AS periode Mei 2024 dipekirakan tumbuh melambat sebesar 0,4% month on month (MoM) atau turun 0,7% dari bulan sebelumnya. Meski menunjukkan perlambatan manufaktur di AS tidak memberikan perubahan signifikan pada stand hawkish the Fed.

“Sehingga ini akan cenderung di respon moderat oleh pasar,” kata Oktavianus kepada Kontan, Minggu (23/6).

Selain itu, perilisan data National Bureau of Statistics (NBS) manufaktur Purchasing Managers Index (PMI) China periode Juni 2024 diperkirakan masih dalam zona kontraksi di level 49,3 atau kembali melambat dari bulan sebelumnya sebesar 49,5.

Perlambatan aktivitas manufaktur di China akan berdampak terhadap Indonesia di mana nilai ekspor ke China yang masih dominan. Dengan demikian, pasar akan cenderung menilai negatif terkait rilis data tersebut.

Menurutnya, IHSG harus kembali bergerak ke atas moving average (MA) 20 di angka 6.977 sebagai konfirmasi awal terjadinya pembalikan arah. “Untuk saat ini kami masih mengkhawatirkan penguatan ini hanya momentum teknikal rebound pasca penurunan signifikan beberapa pekan terakhir,” jelasnya.

 

Alhasil, dirinya merekomendasikan Investor untuk dapat memanfaatkan dengan trading jangka pendek.

Oktavianus merekomendasikan untuk trading buy pada saham BSDE dengan harga di kisaran Rp 940 Rp 1.040, PGAS di level Rp 1.440 – Rp 1.600, dan MIDI di harga Rp 380 – Rp 426. Dirinya juga merekomendasikan untuk buy on weakness saham SSMS dengan support Rp 1.025  dan resistance Rp 1.160

Adapun Alrich mencermati saham-saham berikut, di antaranya saham ADRO, INCO, BBRI, EMTK, TLKM, dan SMRA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×