kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,09   -9,42   -1.02%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Berpeluang Menguat Pada Senin (15/1), Saham-Saham Ini Bisa Ditimbang


Senin, 15 Januari 2024 / 06:00 WIB
IHSG Berpeluang Menguat Pada Senin (15/1), Saham-Saham Ini Bisa Ditimbang
ILUSTRASI. IHSG diprediksi melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (15/1). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/01/2024


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 21,17 poin atau 0,29% ke 7.241,13 pada akhir perdagangan Jumat (12/1). IHSG diprediksi melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (15/1).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG Senin (15/1) berpeluang bergerak menguat, yang didorong oleh hasil rilis data ekspor dan impor.

"Untuk Senin akan ada rilis data ekspor impor dan neraca dagang Indonesia yang akan menjadi sentimen penggerak IHSG," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (12/1).

Herditya memprediksi IHSG Senin (15/1) akan bergerak menguat dengan support di 7.205 dan resistance di 7.250. 

Baca Juga: Ini Sentimen yang Menyeret IHSG Turun 1,49% dalam Sepekan

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memperkirakan IHSG akan bergerak konsolidasi pada rentang 7.220-7.250 pada Senin (15/1).

Secara teknikal, walaupun sudah terbentuk golden cross pada Stochastic RSI, namun IHSG membentuk pola doji start bersamaan dengan pergerakan Jumat (12/1). 

"Dari eksternal, investor menanti sejumlah data ekonomi yang akan rilis. Seperti Jerman yang akan rilis data inflasi dan diperkirakan naik ke level 3,7% yoy di bulan Desember 2023 dari sebelumnya 3,2% yoy di November 2023," kata Alrich kepada Kontan.co.id, Jumat (12/1).

Sementara dari dalam negeri, pada awal pekan ini akan ada rilis data neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan kembali surplus walau surplusnya berkurang menjadi US$ 1,92 miliar di Desember 2023 dari sebelumnya di US$ 2,41 miliar di November 2023.

Baca Juga: Emiten Alokasikan Capex Konservatif pada Tahun Politik Ini

"Penurunan surplus sejalan dengan perkiraan penurunan nilai ekspor sebesar -8,1% yoy di Desember 2023 dari sebelumnya -8,56% yoy di November 2023," tuturnya.

Secara teknikal, Herditya merekomendasikan investor untuk mencermati saham ARNA dengan target harga Rp 750 - Rp 800 per saham, UNTR Rp 24.425 - Rp 25.200 per saham, dan BBNI Rp 5.800 - Rp 5.900 per saham.

Sementara Alrich merekomendasikan saham ESSA, AKRA, BTPS, ELSA, INCO, dan UNVR untuk dicermati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×