kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kondisi Emiten Farmasi BUMN Memburuk, Perlu Perbanyak Inovasi dan Ekspansi


Jumat, 28 Juni 2024 / 11:33 WIB
Kondisi Emiten Farmasi BUMN Memburuk, Perlu Perbanyak Inovasi dan Ekspansi
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Kimia Farma Tbk (KAEF),di Jakarta, Selasa (25/6/2024). PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang mencatat kerugian signifikan sepanjang kuartal pertama 2024.


Reporter: Muhammad Musa | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kondisi perusahaan farmasi milik BUMN terus memburuk, terlihat dari laporan keuangan terbaru yang dirilis ke publik. Salah satu contoh adalah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang mencatat kerugian signifikan sepanjang kuartal pertama 2024.

Menurut laporan keuangan yang dirilis pada Kamis (27/6), KAEF mencatat rugi tahun berjalan sebesar Rp 102,73 miliar, berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun 2023, di mana perusahaan masih meraih laba bersih Rp 24,63 miliar.

Kerugian di kuartal pertama ini melanjutkan tren negatif tahun 2023. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Selasa (25/6), manajemen KAEF melaporkan kerugian bersih sebesar Rp 1,48 triliun untuk tahun 2023, meningkat tajam dibandingkan kerugian Rp 190,4 miliar pada tahun 2022.

Baca Juga: Kinerja Kimia Farma (KAEF) Merana, Begini Prospeknya

Lina Sari, Direktur Keuangan KAEF, mengungkapkan bahwa sejumlah faktor menjadi pemicu kerugian tersebut. "Penyebab utamanya adalah masalah operasional terkait inefisiensi pabrik. Kapasitas kami besar tapi utilitasnya rendah," ujarnya.

Seiring dengan penurunan kinerja keuangan, harga saham KAEF juga ikut terpuruk. Pada penutupan perdagangan kemarin, saham KAEF berada di Rp 575 per saham, turun 2,54% dari penutupan hari sebelumnya. Sejak awal tahun ini, saham KAEF sudah merosot 60,21%.

 

Baca Juga: Simak Prospek Emiten yang Menggelar Aksi Akuisisi

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menilai bahwa untuk memperbaiki kinerja ke depan, KAEF harus melakukan banyak inovasi dan ekspansi usaha.

"Tujuannya agar produk farmasi emiten ini bisa diterima pasar secara optimal. Efisiensi juga perlu untuk menekan kerugian," kata Nafan.

Selanjutnya: Transaksi Jumbo Saham AMMN di Pasar Negosiasi, Kali ini Bernilai Rp 1,5 Triliun

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat 28 Juni-1 Juli 2024, Wafer Beli 1 Gratis 1!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×