Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
Pendapatan ini turun tipis 0,86% dari pendapatan bersih pada 2018 sebesar Rp 239,21 triliun. Namun, ASII masih mencatat laba bersih mencapai Rp 21,71 triliun atau naik tipis 0,18% dari Rp 21,67 triliun pada tahun sebelumnya.
Selain itu, secara valuasi saham ASII juga sudah terbilang murah. Akan tetapi, Wisnu masih menyarankan pelaku pasar untuk wait and see saham ASII.
Baca Juga: Ini faktor yang bikin IHSG keok 3,18% pada Rabu (8/4)
Secara keseluruhan, menurut Wisnu saham-saham dengan market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia ini layak untuk dicermati lantaran memiliki historical kinerja yang bagus serta kerap menebar dividen. “Sehingga, saat kondisi sudah mulai normal akan cepat juga pulihnya,” ujar Wisnu pada Kontan, Rabu (8/4).
Adapun sektor yang dinilai menarik meliputi sektor consumer, perbankan, serta telekomunikasi lantaran ketika pandemi Covid-19 teratasi, sektor-sektor tersebut bakal cepat recovery-nya. “Bila ekonomi sudah mulai jalan, maka perbankan akan lebih cepat lagi dalam menyalurkan kredit,” tambahnya.
Sementara, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony berpendapat, saham seperti ASII, BBNI, HMSP, dan TLKM menarik untuk dikoleksi saat ini.
Baca Juga: Kapitalisasi pasar IHSG menguap Rp 1.892 triliun sejak awal tahun
Alasannya, untuk HMSP dan TLKM secara bisnis mereka tidak terlalu terdampak adanya Covid-19. “Justru seharusnya TLKM secara traffic akan melonjak akibat kebijakan kerja dari rumah,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News