kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Simak Proyeksi IHSG dan Saham-Saham Pilihan untuk Agustus 2025


Jumat, 01 Agustus 2025 / 05:35 WIB
Simak Proyeksi IHSG dan Saham-Saham Pilihan untuk Agustus 2025
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup Juli dengan melemah 0,87% ke level 7.484,34 pada akhir perdagangan Kamis (31/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/29/07/2025


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup Juli dengan melemah 0,87% ke level 7.484,34 pada akhir perdagangan Kamis (31/7). Namun sepanjang Juli, IHSG sudah menguat 8,04%. 

Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata menilai masih ada peluang rebound teknikal di pertengahan bulan ke arah akhir bulan alias dua pekan terakhir Agustus. 

Menurutnya, meskipun tekanan eksternal masih ada seperti risiko perlambatan global akibat dampak tarif dan tensi geopolitik regional, IHSG relatif defensif dibanding bursa regional lain. 

“Terutama karena sektor-sektor konglomerasi yang berkapitalisasi besar dan yang mendapatkan katalis positif dari keterbaruan terkait tarif impor global belakangan ini,” jelasnya kepada Kontan, Kamis (31/7). 

Baca Juga: IHSG Turun ke 7.484, Net Sell Asing Makin Deras pada Akhir Juli 2025

Liza bilang ada beberapa sentimen besar yang patut dicermati oleh investor. Yakni, berlakunya tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump per 1 Agustus 2025.

Selain itu, Agustus menjadi puncak rilis kinerja emiten periode semester I-2025. Liza menilai ada potensi kejutan positif dari sektor perbankan, telekomunikasi dan tambang logam mulia. 

Investor juga dapat mencermati kebijakan Bank Indonesia (BI) dan nilai tukar rupiah. Dengan inflasi yang terkendali dan rupiah yang stabil, Kiwoom Sekuritas memproyeksikan masih ada peluang BI memangkas suku bunga. 

“Ini akan menjadi katalis positif bagi sektor domestik terlebih perbankan yang saat ini masih laggard akibat tertekan dari kinerja para emiten,” ucap Liza. 

Terakhir, prospek China dan global. Meskipun headline GDP China masih tumbuh solid di 5,3%, aktivitas manufaktur dan ekspor mereka terus melemah, tetapi ini dapat menekan harga komoditas dan permintaan global. 

“Hal tersebut akan  berdampak ke sektor energi dan logam di Indonesia. Namun sisi positifnya, pelemahan China membuka ruang pelonggaran moneter regional, termasuk di Indonesia,” kata dia. 

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menambahkan, investor juga perlu memantau aliran dana investor asing di tengah kondisi dinamika pasar. 

Baca Juga: IHSG Diprediksi Memerah lagi Jumat (1/8), Berikut Saham yang Bisa Dicermati

Jika ketegangan global mereda dan investor asing kembali masuk ke pasar saham Indonesia, hal ini bisa menjadi sentimen positif yang mendorong penguatan IHSG.

“Namun jika investor asing masih bersikap wait and see, maka kenaikan indeks akan tertahan karena saat ini penggerak pasar masih didominasi oleh dana domestik,” ucap Ekky. 

Ekky memproyeksikan di awal Agustus IHSG akan mengalami koreksi terlebih dahulu. Saat ini IHSG sudah berada dalam kondisi overbought secara teknikal dan belum ada sentimen positif baru yang cukup kuat untuk mendorong penguatan lanjutan. 

Di sisi lain, lanjut dia, laporan keuangan kuartal II-2025 juga diperkirakan tidak sekuat kuartal sebelumnya karena mayoritas emiten menghadapi kondisi ekonomi yang sedang melambat.

“Setelah potensi koreksi awal tersebut, ada peluang terjadinya rebound kembali. Rentang pergerakan IHSG untuk Agustus kemungkinan berada di kisaran 7.250 hingga 7.650,” jelasnya. 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mencermati selama dalam waktu 10 tahun terakhir, IHSG memiliki kenaikan sebesar 1,83% dengan tingkat profitabilitas sebesar 89%. 

Nico bilang memang Agustus selalu penuh harapan, sama seperti Juli yang memang potensi kenaikannya 100% dalam 10 tahun terakhir. Dia memproyeksikan, IHSG akan bergerak dalam rentang 7.400–7.730. 

Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.529,9 di Pagi Ini (31/7), MDKA, PGEO, INCO Jadi Top Losers LQ45

“Apabila IHSG mengalami koreksi, diharapkan tidak akan melebihi 7.220, untuk menjaga asa kenaikan IHSG menuju 7.700,” kata dia. 

Untuk Agustus 2025, Nico menilai saham-saham yang berada di sektor teknologi, energi, properti, bahan baku cukup menarik untuk dicermati karena masih punya peluang untuk mengalami kenaikan. 

Sementara, Kiwoom Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam kisaran 7.240 – 7.500 di Agustus 2025. Ada lima saham yang menjadi unggulan Kiwoom Sekuritas. 

Yakni, BBCA dengan target harga di Rp 10.200, KLBF dengan target di Rp 1.770. Kemudian ada MDKA, AKRA dan SSIA dengan masing-masing target harga di Rp 2.850, Rp 1.630 dan Rp 650. 

Selanjutnya: Dollar Rises while Global Stock Index Falls; Inflation and Tariffs in Focus

Menarik Dibaca: 6 Drakor Legendaris yang Pemerannya Punya Kemampuan Supranatural Indera Keenam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×