Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah pada perdagangan awal pekan ini. IHSG merosot 2% atau 121,64 poin ke level 5.948,57 pada akhir perdagangan Senin (12/4). Pelemahan ini seiring dengan investor asing yang mencatatkan jual bersih sebesar Rp 270,79 miliar di seluruh pasar.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menjelaskan saat ini sentimen dari luar negeri cukup berdampak pada pergerakan IHSG hari ini. “Dimana aliran modal keluar sebagai dampak dari shifting portofolio masih berpotensi terjadi pada kuartal kedua tahun ini,” kata Okie kepada Kontan.co.id, Senin (12/4).
Lebih lanjut, investor akan mencermati progres dari program vaksinasi dan juga dampak dari stimulus pemerintah terhadap pemulihan pasca pandemi. Dalam waktu dekat, rilis laporan kinerja keuangan di kuartal pertama menjadi tolok ukur investor. Hal tersebut seiring dengan dampak pemulihan ekonomi terhadap kinerja emiten.
Okie menambahkan, pekan ini investor akan terfokus pada rilis neraca perdagangan. Tren surplus masih berpotensi terjadi di bulan Maret 2021, tapi investor akan mencermati porsi impor dan ekspor di bulan Maret.
Dia melihat IHSG berpotensi bergerak pada 5.738-6.095 pada pekan ini. Sementara untuk perdagangan Selasa (13/4), IHSG diproyeksikan melemah dengan support 5.821 dan resistance 6.017.
Baca Juga: Dana kelolaan industri reksadana kembali turun pada Maret 2021
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, menjelang bulan Ramadan, biasanya transaksi bursa juga menjadi sepi dan menyebabkan terjadinya koreksi indeks. “Rendahnya kinerja retail sales di Indonesia per Februari menjadi minus 18,1% disikapi negatif oleh para pelaku pasar. Dari global, kenaikan kasus Covid-19 baru secara global merupakan sentimen negatif bagi pasar,” kata Nafan.
Berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance maksimum berada pada 5.854,38 hingga 6.027,60. Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, dan RSI menunjukkan sinyal negatif. Di sisi lain, terlihat pola long black closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG.
Baca Juga: IHSG tumbang 2% ke 5.948 pada perdagangan Senin (12/5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News