Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Sofyan Hidayat
JAKARTA. Bagi investor yang bertipe tak mau ambil risiko tinggi, produk reksadana pendapatan tetap bisa menjadi lahan investasi. Reksadana ini menjanjikan return investasi lebih stabil. Salah satu yang bisa Anda cermati adalah Danamas Stabil racikan PT Sinarmas Asset Management.
Danamas Stabil meluncur pertama kali 28 Februari 2005. Direktur Utama Sinarmas Asset Management, Hermawan Hosein menyatakan, latar belakang penerbitan produk ini adalah sebagai diversifikasi bagi nasabah yang menyukai investasi dengan imbal hasil terjaga. "Kalau return reksadana saham mungkin tinggi, tapi tidak stabil," ujar dia.
Akhir Desember lalu, imbal hasil reksadana ini mencapai 7,01% secara year on year (yoy). Pada tahun ini, Hermawan menargetkan, return Danamas Stabil bisa tembus di angka 8%.
Hingga akhir Desember lalu, produk ini berhasil mengumpulkan dana kelolaan Rp 3,01 triliun. Pada akhir tahun 2014, Hermawan menargetkan dana kelolaan tersebut naik sekitar 33,3% menjadi Rp 4 triliun.
Sinarmas menempatkan dana kelolaan itu pada tiga aset utama, yaitu obligasi korporasi, obligasi pemerintah dan deposito. Porsi paling banyak berada pada obligasi korporasi yang mencapai 86,34% dari total dana kelolaan (lihat infografik).
Tapi, kata Hermawan, penempatan dana kelolaan Danamas Stabil bisa fleksibel. Sebelumnya, porsi obligasi pemerintah dan porsi obligasi korporasi di aset dasar Danamas Stabil berimbang. "Saat BI rate mulai naik akhir tahun lalu, justru kami menjual aset obligasi pemerintah. Sebab, kami tahu yield tahun ini bakal turun karena tertekan BI rate," ujar Hermawan.
Sebaliknya, jika BI rate turun dan inflasi bisa lebih rendah, porsi penempatan investasi di obligasi pemerintah dan korporasi akan kembali sama besar.
Direktur PT Infovesta Utama Parto Kawito menilai, strategi Sinarmas yang saat ini lebih banyak menempatkan dana pada obligasi korporasi sudah tepat. "Obligasi pemerintah itu cocoknya untuk cari aman di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti," ujar Parto.
Selain itu, kata Parto, obligasi korporasi bisa memberikan return lebih besar. Dengan hasil yang lebih optimal, target kenaikan dana kelolaan dari Danamas Stabil juga bisa tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News