Reporter: Barly Haliem | Editor: Khomarul Hidayat
Setelah GGRM, secara tak terduga saham CPIN mampu menyodok ke posisi atas dan berakhir di posisi runner up saham dengan kenaikan tertinggi di Liga Saham Big Cap pada perdagangan saham hari ini. Saham CPIN naik 100 poin atau 1,45% menjadi Rp 7.000 per saham.
Padahal sejak awal perdagangan hingga pertengahan perdagangan sesi kedua BEI, saham CPIN masih berkutat di zona merah. Pada tiga hari perdagangan saham sebelumnya harga CPIN juga tercatat turun. Dengan kata lain, ini kenaikan pertama saham CPIN dalam tiga hari terakhir.
Baca Juga: Dua pekan asing catatkan net buy, ini rekomendasi analis
Setelah saham CPIN, posisi ketiga saham peserta Liga Saham Big Cap yang naik teringgi adalah saham BMRI. Saham bank milik pemerintah Indonesia ini naik 75 poin atau 1,05% menjadi Rp 7.250 per saham.
Sentimen pengangkatan direksi baru disebut-sebut ikut mempengaruhi kenaikan saham BMRI. Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan bahwa Royke Tumilaar menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri Tbk menggantikan Kartika Wirjoatmodjo, yang kini menjabat Wakil Menteri BUMN, "Sudah kan, Pak Royke Direktur Utamanya," kata Erick, hari ini.
Di lain sisi, saham ASII berada di urutan paling buncit pada perdagangan hari ini. Pada saat turun minum sesi pertama perdagangan saham, saham ASII turun 75 poin atau 1,1% menjadi Rp 6.700 per saham.
Baca Juga: Ada perombakan direksi BUMN, begini respons pasar
Penurunan saham ASII berlanjut hingga perdagangan bursa saham ditutup pada sore hari pukul 16.00 WIB. Skor akhir, saham ASII turun 100 poin atau 1,48% menjadi Rp 6.675 per saham. Posisi saham ASII satu tingkat di bawah TLKM yang turun 30 poin atau 0,73% menjadi Rp 4.070 per saham.