Reporter: Barly Haliem | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengakhiri perdagangan saham Selasa (10/12), transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai sepi. Skor akhir Liga Saham Big Cap berakhir merah.
Hanya tiga saham peserta Liga Saham Big Cap yang bisa mencetak kenaikan harga. Adapun dua saham anggota Liga Saham Big Cap berakhir tetap. Sementara delapan saham tercatat turun.
Liga Saham Big Cap disusun dan dirilis kontan.co.id berdasarkan nilai market cap jumbo di BEI. Hanya saham-saham yang memiliki market cap di atas Rp 100 triliun yang masuk Liga Saham Big Cap.
Baca Juga: Saham anjlok, harta istri pendiri Gudang Garam (GGRM) lenyap Rp 36,4 triliun
Sebanyak 13 saham bertanding di Liga Saham Big Cap. Mereka adalah saham Bank Central Asia (BBCA), saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), saham Bank Mandiri (BMRI), saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM), saham Astra International (ASII), saham HM Sampoerna (HMSP) dan saham Unilever Indonesia (UNVR).
Saham Indofood CBP (ICBP), saham Chandra Asri Petrochemical (TPIA), saham Bank Negara Indonesia (BBNI), saham Barito Pacific (BRPT) dan saham Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) juga masuk dalam laga Liga Saham Big Cap.
Pasar mulai sepi, volume turun
Nah, penurunan harga mayoritas saham peserta Liga Saham Big Cap turut menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks saham turun tipis sebesar 0,11% menjadi 6.183,50 pada perdagagangan Selasa (10/12) .
Volume transaksi saham juga cenderung tipis dan pasar relatif sepi. Sepanjang perdagangan saham hari ini, volume transaksi saham melibatkan sekitar 6,33 miliar unit saham.
Baca Juga: Indeks BUMN20 terkoreksi 2,09%, begini tanggapan analis
Jumlah tersebut turun sekitar 0,9% dibanding dengan volume perdagangan Senin (9/12) yang melibatkan 6,39 miliar unit saham. Volume saham yang ditransaksikan pada bursa saham Selasa ini juga terendah sepanjang Desember 2019.
Investor asing pun masih terlihat menendang dananya keluar dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Selasa ini, asing mencatatkan nilai penjualan bersih (net sell) saham sekitar Rp 305,58 miliar, lebih besar dari net sell pada Senin kemarin yang sebesar Rp 56,21 miliar.
Untunglah, penurunan volume transaksi tak dibarengi penurunan nilai transaksi. Pada perdagangan saham hari ini, total nilai transaksi saham mencapai sekitar Rp 6,69 triliun. Nilai ini naik sekitar 4,53% dibanding nilai transaksi Senin (9/12) yang sebesar Rp 6,4 triliun.
Kenaikan nilai total transaksi di bursa saham pada Selasa ini berkaitan erat dengan kenaikan transaksi peserta Liga Saham Big Cap. Baik dari sisi volume maupun dari sisi nilai transaksi.
Sepanjang perdagangan hari ini, nilai transaksi pada 13 saham big cap pemilik market di atas Rp 100 triliun mencapai Rp 2,12 triliun. Nilai ini naik 17,1% dibanding nilai transaksi mereka pada Senin (9/12).
Baca Juga: Analis memprediksi IHSG akan kembali menguat besok, berikut penopangnya
Volume transaksi saham peserta Liga Saham Big Cap juga naik. Senin kemarin, permainan pada Liga Saham Big Cap melibatkan 330,66 juta unit saham. Selasa (10/12), volumenya bertambah menjadi 340,04 juta unit saham.
Transaksi BMRI paling seru
Di antara 12 saham big cap peserta Liga Saham Big Cap, perdagangan saham BMRI paling meriah pada perdagangan Selasa (10/12). Harga saham BMRI tercatat naik 1,72% menjadi Rp 7.375 per saham.
Baca Juga: Masih ada perusahaan yang akan IPO hingga akhir tahun, mana yang layak dikoleksi?
Runner up-nya adalah saham CPIN yang naik 1,42% menjadi Rp 7.100 per saham. Adapun saham HMSP tercatat berada di urutan terbuncit setelah minus 1,43% menjadi Rp 2.070 per saham.
Agar makin lebih jelas, berikut ini peringkat lengkap saham peserta Liga Saham Big Cap berdasarkan penutupan bursa saham Selasa (10 Desember 2019), beserta rasio price to earning (PER) dan rasio price to book value (PBV):
Harga Saham Peserta Liga Saham Big Cap (10/12) | |||||
---|---|---|---|---|---|
Rank | Kode | Harga (Rp) | Perubahan (%) | PER | PBV |
1 | BMRI | 7.375 | 1,71 | 12,74 | 1,71 |
2 | CPIN | 7.100 | 1,42 | 33,97 | 5,81 |
3 | BBNI | 7.600 | 0,33 | 8,88 | 1,17 |
4 | TPIA | 9.750 | - | 186,8 | 6,92 |
5 | ICBP | 11.375 | - | 25,62 | 5,26 |
6 | UNVR | 42.175 | -0,23 | 43,8 | 46,71 |
7 | BBRI | 4.170 | -0,24 | 15,56 | 2,58 |
8 | BRPT | 1.405 | -0,35 | 80,78 | 0,65 |
9 | ASII | 6.650 | -0,37 | 12,72 | 1,49 |
10 | BBCA | 31.825 | -0,46 | 28,14 | 4,67 |
11 | TLKM | 4.040 | -0,73 | 18,2 | 3,44 |
12 | GGRM | 53.275 | -1,06 | 10,61 | 2,16 |
13 | HMSP | 2.070 | -1,43 | 17,69 | 7,53 |
Sumber: RTI dan Riset Kontan
Transaksi saham BMRI juga ramai, Nilainya mencapai Rp 486,28 miliar atau setara 7,26% dari keseluruhan nilai transaksi di bursa saham.
Sentimen pengangkatan direksi baru Bank Mandiri turut mendominasi kenaikan saham BMRI, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, Royke menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang kini menjabat Wakil Menteri BUMN.
Pasar berharap, perubahan direksi membawa perubahan dan menjadi angin segar bagi BMRI, Tentu saja direksi yang baru juga diharapkan bisa menggenjot kinerja bisnis dan keuangan BMRI.
Baca Juga: Era suku bunga rendah, Schroders prediksi yield saham dan obligasi di 2020 tak tinggi
Sentimen perubahan manajemen BMRI juga menjadi magnet bagi investor asing. Selasa (10/12), investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham BMRI senilai Rp 160,53 miliar, Nilai ini naik hampir delapan kali lipat dari net buy asing atas saham BMRI pada perdagangan Senin (9/12).
Apakah aksi belanja saham BMRI oleh investor asing menjadi sinyal kembalinya asing ke saham BMRI? Spekulasi tersebut masuk akal, Sebab jika dihitung sebulan terakhir, investor asing masih mencatatkan net sell sekitar Rp 23,73 miliar.
Asing tambah TLKM, kurangi ASII dan BBNI
Namun secara umum jika melihat aksinya di bursa saham, investor asing masih lebih besar berbelanja di saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Memang, hari ini asing hanya mencatatkan net buy senilai Rp 12,15 miliar. Tidak semasif pembelian sehari sebelumnya.
Namun jika dihitung sepekan, asing mencatatkan net buy Rp 354,99 miliar. Bahkan nilai net buy asing di saham TLKM tercatat mencapai Rp 1,07 triliun jika dihitung sebulan, melebihi saham-saham big cap lainnya.
Baca Juga: Sektor perbankan hingga telekomunikasi diproyeksi akan bersinar tahun depan
Sebaliknya, investor asing masih terus melepas kepemilikannya di saham-saham HMSP, GGRM, UNVR, ASII dan BBNI. Dua teratas saham yang paling banyak dijual asing adalah saham ASII dan BBNI.
Untuk lebih jelasnya, berikut daftar saham dan posisi dana asing berdasarkan rentang waktu harian, sepekan dan sebulan.
Kode | Volume** | Nilai | Net Buy/Net Sell Asing* | ||
---|---|---|---|---|---|
12-Oct | 3-10 Des | 3/11-3/12 | |||
BMRI | 66.11 | 486.28 | 160.53 | 197.27 | -23.73 |
TLKM | 54.82 | 221.39 | 12.15 | 354.99 | 1070 |
ICBP | 3.88 | 44.26 | 9.23 | -35.9 | 132.63 |
BRPT | 45.68 | 64.3 | 5.51 | 5 | 84.51 |
CPIN | 5.56 | 39.47 | 1.16 | 9.52 | -63.55 |
TPIA | 6.12 | 59.93 | -0.21 | -2.94 | 8.07 |
HMSP | 24.11 | 50.54 | -2.19 | -26.73 | -254.77 |
ASII | 19.23 | 128.2 | -13.83 | -106.14 | -636.42 |
GGRM | 1.76 | 94.67 | -33.26 | -54 | -124.14 |
BBNI | 19.19 | 145.87 | -40.61 | -201.54 | -667.06 |
UNVR | 2.04 | 85.86 | -44.86 | -98.08 | -565.18 |
BBCA | 11.53 | 367.16 | -74.49 | 48.41 | 51.55 |
BBRI | 80.01 | 332.28 | -74.51 | -55.39 | 227.16 |
*Rp miliar
**Juta unit saham
Sumber: RTI dan Riset Kontan
Skor akhir Selasa (10/12)
Meski secara umum saham BMRI sedang merajai perdagangan saham, hasil laga Liga Saham Big Selasa ini masih belum mengubah peringkat market cap saham Big Cap. Saham BBCA masih tangguh dan tak tergoyahkan di posisi puncak klasemen Liga Saham Big Cap.
Agar makin lebih jelas, berikut ini peringkat lengkap saham peserta Liga Saham Big Cap berdasarkan penutupan bursa saham Selasa (10 Desember 2019):
Peringkat Market Cap, Selasa (10/12) | |||
---|---|---|---|
Peringkat | Kode | Harga (Rp) | Market Cap* |
1 | BBCA | 31.825 | 784,64 |
2 | BBRI | 4.170 | 514,35 |
3 | TLKM | 4.040 | 400,21 |
4 | BMRI | 7.375 | 344,16 |
5 | UNVR | 42.175 | 321,79 |
6 | ASII | 6.650 | 269,21 |
7 | HMSP | 2.070 | 240,78 |
8 | TPIA | 9.750 | 173,88 |
9 | BBNI | 7.600 | 141,73 |
10 | ICBP | 11.375 | 132,65 |
11 | BRPT | 1.405 | 125,07 |
12 | CPIN | 7.100 | 116,42 |
13 | GGRM | 53.275 | 102,5 |
*Rp triliun
Sumber: RTI dan Riset Kontan
Secara keseluruhan, investor juga disarankan lebih berhati-hati memasuki pasar saham selama transaksi relatif sepi. Penurunan likuiditas pasar bisa menghambat dan mengubah strategi investasi.
Begitulah ulasan hasil laga Liga Saham Big Cap edisi Selasa, 10 Desember 2019. Nantikan selalu ulasan-ulasan seru seputar liga saham big cap yang pasti seru dan berguna bagi pengembangan investasi saham Anda. Salam Liga Saham, semoga Anda senantiasa cuan!
Baca Juga: Citigroup Sekuritas Indonesia: Tahun depan, IHSG berpeluang menembus level 7.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News