kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Masih ada perusahaan yang akan IPO hingga akhir tahun, mana yang layak dikoleksi?


Selasa, 10 Desember 2019 / 20:10 WIB
Masih ada perusahaan yang akan IPO hingga akhir tahun, mana yang layak dikoleksi?
ILUSTRASI. Layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan tercatat masuk dalam pipeline untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setidaknya, perusahaan memiliki waktu sekitar dua minggu untuk segera melantai di sisa tahun ini.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana melihat di sisa tahun ini pasar sebenarnya tidak terlalu menguntungkan bagi emiten. 

Pasalnya, dari sisi trader secara volume harian akan berkurang untuk akhir tahun. Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah sehingga valuasi cenderung murah.

“Ya saham yang baru-baru ini secara valuasi mungkin tidak bisa setinggi kalau mengeluarkan pertengahan tahun kemarin. Overall saham lain juga sedang murah semua,” jelas Wawan saat ditemui Kontan.co.id di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/12).

Artinya, dengan kondisi pasar saat ini tak hanya saham yang baru saja IPO yang memiliki valuasi murah. Saham dengan kapitalisasi juga terhitung murah. 

Baca Juga: Dari 33 daftar di pipeline, tiga emiten sudah melantai di Bursa Efek Indonesia

Dengan pertimbangan tersebut, lanjut Wawan, investor bisa melakukan diversifikasi. Apalagi menurutnya rata-rata emiten yang masuk dalam Kompas100 mengalami pertumbuhan penjualan 8,65% di kuartal III-2019 atau pertumbuhan yang terendah dalam dua tahun terakhir. “Jadi kalau emiten baru ini siapa tahu potensi pertumbuhannya masih tinggi jadi bisa menarik,” imbuh dia.

Namun, Wawan tetap menyarankan saham-saham yang baru saja IPO hanya untuk investor yang ingin berinvestasi dalam jangka pendek. Mengingat setelah IPO biasanya harga saham langsung lompat kanan. Sedangkan untuk yang ingin berinvestasi jangka panjang, investor harus tetap memperhatikan valuasi perusahaan dan membandingkannya dengan valuasi industri. 

Apabila valuasi emiten berada di atas valuasi industri, Wawan menyarankan untuk masuk di awal tahun 2020 saja.

Sedangkan, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji melihat pasar masih cukup positif bagi perusahaan yang baru saja melantai. Salah satunya karena ada window dressing yang bisa meningkatkan kepercayaan investor. Lebih lanjut, soal pilihan saham yang baru saja melantai, Nafan menyarankan investor untuk melihat volume beli.

“Kalau volume beli kuat boleh masuk, kalau terjadi pelemahan hindari dulu,” ujar dia.

Baca Juga: Sektor perbankan hingga telekomunikasi diproyeksi akan bersinar tahun depan

Soal pilihan sektor, Wawan dan Nafan kompak memilih sektor barang consumer yang tidak sensitif dengan gejolak ekonomi saat ini dan properti yang mulai menggeliat naik. Wawan juga menambahkan sektor telekomunikasi dan perbankan masih menarik untuk dikoleksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×