Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Strategi ketiga adalah mengunggulkan desain baru pada produk-produk perhiasannya. Deny bilang saat ini HRTA punya produk speciality yakni gelang sisik naga dan gelang Bangkok. Selain itu kalung rantai emas yang sedang laku di pasar.
Deny bilang ke depannya HRTA akan selalu mengeluarkan desain baru sebab salah satu keunggulan produk-produk emas Hartadinata adalah modelnya yang beragam. Deny mengakui produk emas yang variatif turut mendorong penjualan lebih masif lagi. Menurutnya kalau bentuk perhiasannya biasa saja, penjualannya tidak terlalu moncer.
Baca Juga: Perkuat pasar, Hartadinata (HRTA) akan buka 50 toko hingga akhir tahun
Strategi keempat, HRTA akan gesit menambah gerai Aurum Collection Center (ACC) hingga 50 gerai di sepanjang 2019 dan 100 gerai sampai 2020. Hingga semester I 2019 HRTA telah memiliki 35 gerai di seluruh Indonesia dengan rincian 13 di antaranya bekerjasama dengan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) untuk menyasar kelas menengah ke bawah.
Masifnya pembukaan gerai ini menurut Deny akan berdampak besar terhadap penjualan HRTA. Sebab pasaran grosir berkontribusi paling besar dalam pemasukan HRTA yakni bisa mencapai 80% dari seluruh total penjualan.
Melansir laporan keuangannya di paruh pertama tahun ini penjualan bersih emas HRTA didominasi oleh penjualan grosir sebanyak 80% atau setara Rp 1,56 triliun. Perolehan ini juga naik 16,42% dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Utilisasi produksi perhiasan Hartadinata Abadi (HRTA) akan ditingkatkan hingga 35%
Agar ekspansi penambahan gerai berjalan lancar, April 2019 lalu HRTA baru saja menerbitkan Utang Jangka Menengah atau Medium Term Notes (MTN) Syariah Mudhabarah I Hartadinata Abadi sebesar Rp 250 miliar. HRTA akan menggunakan 95% hasil MTN sebagai modal persediaan barang dan sisanya untuk ekspansi gerai.
Deny bilang sebenarnya menambah gerai biayanya tidak mahal, tapi yang mahal adalah memenuhi persediaan barang di toko.
Strategi terakhir adalah HRTA akan gesit merambah bisnis di dunia digital. Menurut Deny di tengah up tren-nya emas saat ini HRTA punya keunggulan dari pemain produsen emas lainnya. Hartadinata punya lini bisnis dari hulu ke hilir untuk perhiasan.
Ditambah, HRTA baru saja mengakuisisi PT Aurum Digital Internusa yang notabene menjual produk-produk logam mulia lewat aplikasinya www.masduit.com. Tentunya hal ini bisa jadi sinergi dan penyempurna skema bisnis yang dimiliki HRTA saat ini. Deny bilang dengan minat orang yang semakin tinggi di investasi dan produk emas yang sedang naik daun, sinergi bersama perusahaan e-commerce akan menjadi katalis positif bagi HRTA.
Kendati demikian Deny masih belum mau memberitahukan berapa proyeksi pertumbuhan di tahun ini dengan adanya penjualan lewat digital. Namun Deny memastikan penjualan lewat fintech baru akan terasa setelah 3-5 tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News