kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Hari Kedua Bursa Karbon Meluncur, Transaksi Rp 0


Rabu, 27 September 2023 / 18:04 WIB
Hari Kedua Bursa Karbon Meluncur, Transaksi Rp 0
ILUSTRASI. Peluncuran Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (26/9/2023).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Riuh rendah peluncuran bursa karbon memudar. Pada hari kedua perdagangan Rabu (27/9), Bursa Karbon Indonesia tidak mencatatkan transaksi sama sekali.

Harga unit karbon di pasar reguler pun tak berubah. Hingga akhir perdagangan, harga unit karbon IDTBS mandek di level Rp 77.000 per tCO2.

Jumlah pengguna jasa bursa karbon juga tidak bertambah. Pada perdagangan perdana Selasa (26/9), ada 15 pengguna jasa sebagai pembeli dan satu penjual.

Dalam debutnya kemarin, nilai transaksi bursa karbon mencapai Rp 29,20 miliar. Produk karbon hanya berasal dari Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE).

Adapun Pertamina NRE menawarkan Unit Karbon dari Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6 milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) di harga Rp 69.600 dan Rp 70.000.

Baca Juga: Bank Rame-Rame Borong di Hari Perdana Bursa Karbon

IDXCarbon melaporkan sepanjang perdagangan perdana Selasa (26/9) terdapat 27 transaksi dengan total volume mencapai 459.953 tCO2 berasal dari 15 pembeli.

Memang Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara telah mewanti-wanti soal likuiditas. Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta kepada masyarakat tidak menyamakan dengan pasar saham.

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon mengatakan dari segi likuiditas bursa karbon akan berbeda dari pasar saham atau ekuitas.  

"Karena bursa karbon bukan untuk spekulasi atau jual dan beli sesaat, ini yang harus dibedakan. Tolong jangan di benchmark dengan ekuitas," kata Inarno, Selasa (26/8). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×