Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren negatif terhadap rupiah masih terus berlanjut. Di pasar spot Senin (9/3), rupiah melemah sebesar 1,04% ke level Rp 14.393 per dolar AS.
Sedang, kurs tengah Bank Indonesia juga mencatatkan hal yang sama. Rupiah ditutup di angka Rp 14.342 per dolar AS, turun 0,52%.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan persebaran virus corona masih menjadi sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini.
Baca Juga: Tak bertenaga, rupiah ditutup melemah 1,04% ke Rp 14.393 per dolar AS
Meski di China, korban terinfeksi berangsur pulih dan membaik, negara-negara di luar China justru sebaliknya. Imbasnya, pelaku pasar cenderung kembali aset-aset aman minim risiko.
Reny melihat obligasi menjadi alternatif bagi pelaku pasar di samping dolar AS dan emas sebagai aset safe haven. Pasar obligasi yang berada di Amerika Serikat dan Jerman pun menunjukkan kondisi yang cukup positif.
Secara fundamental, Reny melihat kondisi Indonesia di awal tahun 2020 menunjukkan indikator yang cukup baik. “Market cukup rentan sehingga pasar cenderung memegang aset safe haven,” kata Reny.
Baca Juga: Jelang penutupan, rupiah loyo ke Rp 14.380 per dolar AS, terburuk sejak Mei 2019
Sejalan dengan Reny, Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan juga melihat pergerakan rupiah masih diselimuti oleh perkembangan virus corona. Sedang belum adanya rilis dari data domestik membuat rupiah semakin rentan untuk turun.
Reny menilai perkembangan virus corona masih akan menjadi sentimen pergerakan rupiah untuk Selasa (10/2). Bila tak kunjung membaik, rupiah akan cenderung melemah di rentang Rp 14.310 – Rp 14.465 per dolar AS. Di sisi lain, Yudi menghitung rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.250 – Rp 14.440 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News