kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.640   3,00   0,02%
  • IDX 8.044   -17,24   -0,21%
  • KOMPAS100 1.114   -2,28   -0,20%
  • LQ45 784   -9,49   -1,20%
  • ISSI 282   1,25   0,44%
  • IDX30 411   -4,49   -1,08%
  • IDXHIDIV20 468   -6,38   -1,35%
  • IDX80 122   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 133   0,84   0,63%
  • IDXQ30 130   -1,49   -1,14%

Harga Terus Menanjak, Cek Saham Lapis Kedua yang Masih Prospektif Hingga Akhir Tahun


Kamis, 02 Oktober 2025 / 06:30 WIB
Harga Terus Menanjak, Cek Saham Lapis Kedua yang Masih Prospektif Hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Harga Saham Lapis Kedua Menanjak Hingga 1 Okt 2025, Cek yang Layak Beli Agar Cuan


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Saham-saham lapis kedua alias mid cap dan small cap makin unjuk gigi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga awal Oktober 2025. Di tengah tren kenaikan harga tersebut, analis melihat sejumlah saham lapis kedua masih layak dikoleksi untuk menghasilkan cuan sebelum tutup tahun 2025.

Di tengah pergerakan IHSG yang naik santai, justru indeks saham berkapitalisasi pasar menengah dan kecil seperti IDX SMC Composite malah tancap gas! 

Per akhir perdagangan Rabu (1/10), IDX SMC Composite sudah naik 25,57% secara year to date (YtD). Bandingkan dengan IHSG yang cuma naik 13,61% sepanjang tahun ini.

Sementara indeks IDX SMC Liquid—yang isinya saham mid-small cap paling likuid—juga naik 10,25%. Artinya? Investor mulai memburu saham lapis dua!

Baca Juga: Jelang Dijual di Indonesia, Cermati Keluhan Pengguna iPhone 17 di Berbagai Negara

Menurut Sukarno Alatas, Senior Equity Research dari Kiwoom Sekuritas, performa ciamik indeks saham mid cap ini disebabkan oleh beberapa faktor:

  1. Rotasi sektor
  2. Aksi investor ritel dan institusi
  3. Fundamental emiten yang makin solid

"Masih ada peluang penguatan dari saham-saham ini, apalagi jelang akhir tahun ada momentum seperti window dressing, laporan keuangan kuartal III, hingga kontrak baru," jelas Sukarno.

Tapi, dia juga mengingatkan bahwa ada potensi profit taking karena sebagian saham udah naik tinggi.

Hal senada juga disampaikan Ekky Topan, Investment Analyst di Infovesta Kapital Advisory. Menurut Ekky, saham mid dan small cap di indeks IDX SMC Composite masih sangat menjanjikan sampai akhir 2025.

"Valuasinya masih atraktif, dan belum banyak tertekan aksi jual asing. Makanya banyak investor lokal makin agresif masuk ke saham-saham lapis dua," ujarnya.

Ekky juga menyebut banyak emiten mid cap yang sedang ekspansi, aksi korporasi, bahkan transformasi model bisnis. Misalnya:

  1. PT Mega Manunggal Property (MMLP) – Diakuisisi Grup Astra
  2. PT Sinergi Inti Andalan Prima (INET) – Rights issue Rp 3,2 triliun untuk ekspansi bisnis

Tonton: Rosan Ungkap RI Tambah Kepemilikan atas Saham PT Freeport Indonesia Jadi 12%

Strategi investasi saham lapis dua 

Biar tidak terjebak beli saham di harga pucuk, ini strategi yang disarankan para analis:

Tips dari Ekky:

  • Akumulasi bertahap pas harga koreksi
  • Hindari kejar harga saat euforia
  • Fokus ke saham mid cap yang belum naik terlalu tinggi

Tips dari Sukarno:

  • Pilih emiten dengan fundamental dan likuiditas bagus
  • Gunakan take profit bertahap
  • Masuk bertahap dan diversifikasi sektor
  • Gunakan trailing stop buat amankan cuan

Rekomendasi Saham Mid Cap Potensial Jelang Akhir Tahun

Untuk Anda yang mencari saham mid cap yang masih oke dikoleksi, ini dia list dari para analis:

Kode Saham Rekomendasi Target Harga Alasan
TINS Buy / Trading Buy Rp 1.740 – Rp 1.890 Ikut naik bareng harga timah
PGEO Buy Rp 1.800 – Rp 2.000 Sudah koreksi, ada potensi rebound teknikal
ESSA Buy / Trading Buy Rp 820 – Rp 910 Valuasi murah, prospek industri mendukung
NOBU Buy Rp 740 Masih undervalued, potensi naik belum maksimal

Selanjutnya: Kenapa Makanan Fast Food dan Makanan Tinggi Purin Harus Dihindari Penderita Asam Urat

Menarik Dibaca: Kenapa Makanan Fast Food dan Makanan Tinggi Purin Harus Dihindari Penderita Asam Urat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×